Samsul Bahri selaku Kepala Lingkungan 9 Kelurahan Terjun (IDN Times/Eko Agus Herianto)
IDN Times juga berkesempatan menjumpai Samsul Bahri selaku Kepala Lingkungan 9 Kelurahan Terjun. Sama seperti warga yang lain, pria berusia 40 tahun itu juga tampak sibuk membersihkan rumahnya dari lumpur.
"Kondisi saat ini sudah surut banjir, tapi masih banyak lumpur di rumah. Belum sempat dibersihkan. Barang-barang juga sudah habis lah ini gak sempat diselamatkan. Warga di sini sekarang kesibukannya jemur pakaian dan beres-beres rumah. Karena air sudah mulai surut semalam sore," kata Samsul.
Di lingkungannya, hampir 95 persen warga yang terdampak. Jika ditotal sebanyak 700 keluarga yang kebanjiran. Samsul tak urung menceritakan betapa mencekamnya peristiwa banjir kala itu.
"Kita mengungsi di beberapa titik salah satunya rumah warga yang punya dua tingkat, atau area yang tinggi, dan masjid di depan. Warga kita ada 2 yang meninggal. Salah satunya kemarin waktu lagi di musala," jelas Samsul.
Ia mengatakan bahwa warganya meninggal diduga karena kedinginan. Sewaktu mengungsi di musala bahkan saat banjir sedang deras-derasnya, Samsul dibantu warga mengevakuasi korban yang meninggal.
"Warga kita meninggal waktu air sedang tinggi-tingginya itu. Kita evakuasi jenazahnya pakai rakitan debok pisang. Dia meninggal tidak terseret arus, istilahnya karena kedinginan mungkin," pungkasnya.