ilustrasi tembakan peringatan (pexels.com/Gonzalo Álvarez Balcazar)
Diketahui, aksi kedua anggota TNI AD tersebut viral di media sosial Instagram. Dimana, aksi penagihan hutang itu terjadi di Jalan Arifin Ahmad, Kota Pekanbaru, tepatnya di tempat cucian mobil bernama Maycel.
Adapun pihak-pihak yang terlibat dalam kejadian tersebut, yakni Gustiawan alias Gusti dan Sazanalo Warau.
Keributan dipicu oleh persoalan hutang piutang terkait sisa pembayaran uang muka (DP) pembuatan bak karoseri satu unit mobil Mitsubishi Canter warna kuning F 74 HD senilai Rp20.700.000.
Awalnya, Gusti meminta sisa pembayaran DP pembuatan bak karoseri kepada Sazanalo Warau. Kemudian, keduanya sepakat untuk bertemu di tempat cucian mobil tersebut.
Selanjutnya, tiba satu unit mobil Mitsubishi Canter warna kuning F 74 HD yang diketahui dibawa oleh sopir Sazanalo Warau tiba di tempat cucian mobil tersebut. Saat itu, Gusti langsung meminta kunci mobil tersebut kepada supir Sazanalo Warau.
Saat Gusti sedang duduk di kantin cucian mobil tersebut bersama dua rekannya yang merupakan anggota TNI AD tersebut, tiba-tiba datang 15 orang yang mengaku sebagai pihak dari Sazanalo Warau.
Mereka saat itu mempertanyakan tindakan Gusti yang menahan kunci kendaraan dan membawa mobil ke lokasi tersebut. Mereka menilai jika ada persoalan tunggakan atau permasalahan leasing, seharusnya kendaraan dibawa ke gudang leasing terkait, bukan ke tempat cucian mobil tersebut.
Situasi memanas ketika pihak Sazanalo Warau meminta agar kunci mobil dikembalikan. Salah satu dari mereka bahkan mengambil tas milik Gusti yang berada di atas meja dengan maksud mencari kunci kendaraan tersebut.
Namun Gusti menolak menyerahkannya, hingga akhirnya terjadi cekcok mulut, dorong-dorongan dan ada aksi pemukulan. Merasa terpojok karena tindakan pihak Sazanalo Warau, akhirnya salah seorang anggota TNI AD tersebut melepaskan tembakan ke atas.