Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi pelajar SMA (unsplash.com/@isengrapher)
Ilustrasi pelajar SMA (unsplash.com/@isengrapher)

Medan, IDN Times - Pemerintah Provinsi Sumatra Utara (Pemprov Sumut) mengambil langkah strategis untuk menekan maraknya tawuran, penyalahgunaan narkoba, dan keterlibatan pelajar dalam geng motor. Salah satu kebijakan baru yang akan diterapkan mulai tahun ajaran 2025/2026 adalah sistem sekolah lima hari, yakni dari Senin hingga Jumat.

Kepala Dinas Pendidikan Sumut, Alexander Sinulingga, menyampaikan bahwa kebijakan ini merupakan arahan langsung dari Gubernur Sumut Bobby Nasution, dan menjadi bagian dari visi Sumut Berkah yang kolaboratif dan berkelanjutan. “Akan langsung diterapkan pada tahun ajaran baru 2025-2026,” ucap Alex, dalam keterangan resmi, Selasa (3/6/2025). 

1. Tekan aksi negatif pelajar: dari tawuran hingga geng motor

Ilustrasi Tawuran (Foto: IDN Times)

  1. Dengan waktu belajar yang difokuskan pada lima hari, diharapkan ruang gerak pelajar untuk terlibat dalam aksi negatif akan berkurang. Kegiatan yang lebih terstruktur dan padat diyakini mampu membentuk pola hidup disiplin di kalangan siswa.

“Dengan belajar selama lima hari, tentu akan menekan tingginya angka tawuran, penyalahgunaan narkoba, dan aktivitas geng motor di kalangan pelajar,” ungkap Alex.

2. Akhir pekan untuk keluarga, sosial, dan kegiatan keagamaan

ilustrasi pria sedang berlibur (unsplash.com/Clay Banks)

Hari Sabtu dan Minggu akan difungsikan sebagai waktu bersama keluarga serta kesempatan untuk mengikuti kegiatan sosial dan keagamaan. Hal ini sejalan dengan upaya membangun karakter pelajar yang tidak hanya kuat secara akademik, tetapi juga secara moral dan mental.

“Pengawasan keluarga sangat penting, karena tumbuh kembang anak tidak hanya menjadi tanggung jawab sekolah, tetapi juga membutuhkan peran aktif keluarga,” jelasnya. 

“Generasi Sumut tidak hanya harus cerdas secara akademik, tetapi juga tangguh secara mental, santun secara moral, dan kaya secara kultural,” ujarnya.

3. Dorong pertumbuhan UMKM dan pariwisata daerah

ilustrasi UMKM (pexels.com/MART PRODUCTION)

Selain manfaat pendidikan, sistem sekolah lima hari juga diyakini dapat meningkatkan sektor ekonomi daerah. Dengan akhir pekan yang lebih fleksibel, masyarakat memiliki lebih banyak waktu untuk berwisata dan berbelanja, yang berdampak langsung pada pertumbuhan UMKM dan pariwisata lokal.

“Program ini menjadi salah satu terobosan unggulan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut dalam mewujudkan kolaborasi Sumut Berkah, menuju provinsi yang unggul, maju, dan berkelanjutan,” terang Alex.

Program ini akan diterapkan serentak mulai akhir Juli 2025 di seluruh SMA, SMK, dan SLB di Sumatra Utara.

“Bulan tujuh akhir akan dimulai,” tutup Alex.

Editorial Team