Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Sasude susuri sungai Deli untuk mengurangi sampah (Dok. Istimewa)

Medan, IDN Times - Sanggar Anak Sungai Deli (Sasude) akan menggelar kegiatan susur sungai bertema Cegah Sampah Plastik ke Laut. Kegiatan ini digelar pada Sabtu (31/5/3035)  mulai pukul 08.00 WIB sampai dengan 13.00 WIB.

Pendiri Sasude Medan, Lukman Hakim Siagian menjelaskan tujuan dari kegiatan ini adalah mengurangi jumlah sampah plastik, yang mengalir sampai ke laut hingga pada akhirnya merusak ekosistem laut.

Tak hanya itu, dia juga mengatakan sampah plastik ini berdampak pada pelepasan karbon yang meningkatkan suhu bumi.

"Kegiatan ini juga bertujuan untuk memperingatkan oknum oknum yg belum sadar bahwa sungai deli bukanlah tong sampah, melainkan artefak sejarah dan budaya yang melahirkan peradaban kota Medan," jelasnya pada IDN Times Jumat (30/5/2025).

1. Kepedulian bersama menjadi hal dasar mendorong adanya kegiatan susur sungai Deli

Sasude susuri sungai Deli untuk mengurangi sampah (Dok. Istimewa)

Dikatakannya juga bahwa hal dasar yang mendorong kegiatan ini adalah, kepedulian bersama antara sanggar anak sungai deli, masyarakat pinggiran sungai deli dan BPDLH melalui program Folu Net Sink 2030 rahap 2.

'Medan sebagai sebuah kota hanyalah salah satu komponen dari sungai deli, manusia manusia yang hidup dan tinggal di kota Medan, sebenarnya sangat bergantung pada ‘keramahan’ sungai deli, karenanya sungai deli sebagai bagian dari komponen jasa ekosistem servis yang krusial penting perlu dihormati, dihargai serta dijaga demi kebaikan manusia itu sendiri," ucapnya.

2. Masih banyak oknum yang belum sadar dengan kelestarian sungai Deli

Sasude susuri sungai Deli untuk mengurangi sampah (Dok. Istimewa)

Menurutnya, kesadaran masyarakat pinggiran sungai deli sudah mulai terbangun. Sebab, mereka hidup berdampingan dan terdampak langsung atas perubahan sungai deli.

"Oknum-oknum yang belum sadar biasanya lebih banyak yang tidak hidup berdampingan dengan sungai deli, yang sering menjadikan jembatan sebagai tempat berhenti untuk melangsungkan ritual kotor membuang sampah. Lalu, para pihak yang belum sadar untuk mematuhi prinsip prinsip amdal dalam pembangunan yg memiliki keterhubugan dampak dengan sungai deli," tambahnya.

Dia menilai Pemerintah Kota Medan sebelumnya dan yang sekarang juga memiliki perhatian dan kesadaran terhadap kelestarian sungai deli.

"Sebab, sungai deli adalah indikator langsung yang dapat kita gunakan sebagai penilaian kinerja pemerintah baik eksekutif, legislatif hingga yudikatif, meskipun kami tidak berani menjamin seluruh elemen pemerintahan yang ada memiliki visi kesadaran yang sama terkait kelestarian sungai deli," tuturnya.

3. Susur sungai akan digelar dengan sepanjang 7 km

Sasude susuri sungai Deli untuk mengurangi sampah (Dok. Istimewa)

Dia berharap dengan hadirnya kegiatan susur sungai Deli ini dapat mengumpulkan sampah-sampah, terkhusus sampah plastik yang hanyut dan atau terendap di sungai.

"Kami akan mengarung sepanjang 7 km dari avros sampai titik sanggar anak sungai deli, yang terdiri dari Komunitas Lingkungan, Pelajar, Mahasiswa, Pemerintahan Kelurahan, Masyarakat dan  Relawan Sanggar Anak Sungai Deli," pungkasnya.

Nantinya, sampah-sampah yang berhasil dikumpulkan akan diolah menjadi ekobrick dan karya seni lainnya.

Editorial Team