Pekanbaru, IDN Times - Rektor Universitas Riau Sri Indarti akhirnya menyatakan mencabut laporannya di Polda Riau. Hal itu terkait dengan sebuah video konten yang diunggah oleh akun Instagram Aliansi Mahasiswa Penggugat (AMP) yang mengkritik sang Rektor atas kebijakan biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan uang pangkal atau Iuran Pengembangan Institusi (IPI) di kampus negeri tersebut.
Adapun orang yang ngomong dalam video mengkritik itu, yakni seorang mahasiswa Universitas Riau Fakultas Pertanian Khariq Anhar.
"Terkait pemberitaan yang beredar luas, saya Prof Dr Hj Sri Indarti SE MSi, selaku Rektor Universitas Riau menyampaikan beberapa hal," kata Sri, Jumat (10/5/2024).
Sang Rektor mengaku, sejak awal dirinya tidak melaporkan mahasiswa Universitas Riau. Tetapi dirinya hanya melaporkan akun atas nama Aliansi Mahasiswa Penggugat, yang menyebabkan terjadi mis-informasi.
"Dari awal tidak ada laporan yang dilakukan kepada mahasiswa Universitas Riau, tetapi yang dilaporkan adalah akun atas nama Aliansi Mahasiswa Penggugat, yang menyebabkan terjadi mis-informasi," ucapnya.
Atas hal itu Sri menegaskan, ia tidak melanjutkan laporannya di Direkrorat Reserse Kriminal Khusus Polda Riau setelah mengetahui bahwa si pemilik akun merupakan seorang mahasiswa Universitas Riau.
"Karena hasil penyelidikan di Polda Riau sudah diketahui pemilik akun adalah mahasiswa Universitas Riau, maka persoalan ini tidak dilanjutkan, dan kami sudah berkoordinasi dengan Polda Riau," tegas Sri.
Sang Rektor juga mengaku sudah memberitahu kepada Khariq Anhar bahwa permasalahan tersebut sudah selesai dan tidak dilanjutkan.
"Melalui Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, juga sudah disampaikan kepada mahasiswa yang bersangkutan, bahwa persoalan ini sudah selesai dan tidak dilanjutkan,” sebut Sri.
Untuk diketahui, dalam video konten itu, Khariq mengkritik uang pangkal masuk di sejumlah prodi. Ia pun mengkritik biaya UKT prodi Bimbingan Konseling dan Ilmu Pemerintah sebesar Rp10 juta. Ia juga mengkritik prodi pendidikan dokter yang mencapai Rp115 juta.
Di akhir video, Khariq menyebut nama sang Rektor, 'Sri Indarti sebagai broker pendidikan'. Konten itu juga menampilkan foto Sri Indarti. Hal inilah yang membuat Sri Indarti merasa tersinggung dan tidak nyaman.