Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ari Mitara Halawa selaku rekan CNS di DPRD Tapanuli Tengah yang merupakan fraksi PDIP (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Medan, IDN Times - Wakil Ketua DPRD Tapanuli Tengah (CNS) diduga menjadi korban kekerasan yang dilakukan oleh rekan partainya sendiri di PDI Perjuangan (PDIP). Kasus ini disebut Ari Mitara Halawa selaku anggota DPRD Tapanuli Tengah Fraksi PDIP telah dilaporkan ke Polrestabes Medan.

Pelaku yang diduga melakukan kekerasan terhadap CNS disebut Ari merupakan calon bupati Tapanuli Tengah yang akan maju di Pilkada 2024. Insiden tersebut diduga terjadi karena adanya selisih paham antara keduanya.

1. Wakil Ketua DPRD Tapteng diduga ditarik kemejanya usai Rakerda oleh Cabup Tapteng

RS Pirngadi tempat di mana camelia dirawat sementara (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Ari Mitara Halawa yang merupakan rekan CNS di PDIP maupun di DPRD Tapanuli Tengah, membeberkan kesaksiannya atas insiden dugaan kekerasan tersebut. Di mana pada saat itu mereka baru pulang dari acara Rakerdasus partai PDI Perjuangan, Minggu (6/10/2024).

"Jadi sepulangnya Rakerda kami pergi ke Bolang Durian, di situ santai lah dulu. Karena waktu sudah malam, kami pamitan mau pulang. Di situ ada rekan-rekan PDIP yang lain," kata Ari Mitara Halawa, Senin (7/10/2024) siang, saat dijumpai di Rumah Sakit Pirngadi Medan.

Saat hendak pulang, Ari menyebutkan bahwa ia dan CNS dipanggil oleh calon Bupati Tapanuli Tengah berinisial MP. Mereka langsung ditanya mengapa tidak "tegak lurus".

"Kami ditanyai kenapa tidak tegak lurus. Dia juga bilang kalau kami tidak usah bawa-bawa lambang PDIP kalau tidak mau jujur. Tetapi, selama ini saya tidak tahu informasi bagaimana kegiatan di DPC. Makanya saya tidak ikut-ikut. Tidak tegak lurus ini maksudnya kami dianggap tidak mendukung perjuangannya maju di Pilkada," jelas Ari.

2. Kemeja diduga ditarik sampai kancing lepas

Editorial Team

Tonton lebih seru di