Bupati Tapanuli Utara, Nikson Nababan menghadiri acara Launching buku yang berjudul Ajar Ekosistem Harangan Tapanuli, Kamis (28/12/2023). (Dok. IDN Times)
Dikatakan Nikson, melalui buku ajar Ekosistem Harangan Tapanuli, pelajar SD dapat diperkenalkan dengan berbagai jenis tumbuhan. Sebab didalam isi buku itu, anak anak akan mengetahui berbagai jenis tumbuhan dan hewan endemik yang langka di hutan Tapanuli.
"Topik kedua untuk kelas II SD berjudul Lingkungan Alami dan Buatan. Peserta didik akan diperkenalkan, belajar mngelompokkan dan mendeskripsikan benda-benda di lingkungan sekitar sebagai bagian dari lingkungan alami dan buatan," jelas Bupati dua periode itu.
Nikson menjelaskan, dalam bahan buku ajar itu, ada 6 topik yang ditulis. Sesuai dengan tingkatan untuk Sekolah Dasar (SD). Topik pertama untuk kelas I SD dengan judul tumbuhan dan hewan Endemik Hutan Tapanuli.
Topik ketiga untuk kelas III SD yang berjudul Pelestarian Sumber Daya Harangan Tapanuli. Peserta didik dapat mengidentifikasi masalah dan dan upaya yang berkaitan dengan pelestarian sumber daya alam di lingkungan sekitarnya.
Topik keempat untuk kelas IV SD berjudul Bentang Alam Tapanuli. Peserta didik diharapkan dapat mendeskripsikan keanekaragaman hayati, keragaman budaya, kearifan lokal dan upaya pelestariannya. Peserta didik dapat mengenal, mengidentifikasi ragam bentang alam ditapanuli dan keterkaitannya dengan profesi masyarakat.
Topik kelima untuk kelas V SD berjudul Ekosistem Harangan Tapanuli. Peserta didik dapat mengaitkan hubungan saling ketergantungan antara komponen biotik dan abiotik di Harangan Tapanuli. Selanjutnya mampu menyelidiki bagaimana hubungan saling ketergantungan antar komponen biotik dan abiotik dapat mempengaruhi kestabilan suatu ekosistem di Harangan Tapanuli.
"Pada topik keenam untuk Kelas VI SD berjudul Perubahan Kondisi Alam. Peserta didik dapat merefleksikan bagaimana perubahan kondisi alam di permukaan bumi yang terjadi akibat faktor alam maupun perbuatan manusia. Peserta didik mampu mengidentifikasi pola hidup yang menyebabkan terjadinya permasalahan lingkungan serta mampu memprediksi dampak perubahan kondisi alam terhadap kondisi sosial, kemasyarakatan, dan ekonomi Harangan Tapanuli," jelasnya.