Suasana Aceh Culinary Festival (ACF) 2022 di Taman Ratu Safiatuddin, Kota Banda Aceh. (IDN Times/Muhammad Saifullah)
Berdasarkan catatan Disbudpar Provinsi Aceh, jumlah transaksi di Aceh Culinary Festival selama 2014-2019 terus mengalami peningkatan. Pada 2014, dengan sajian 15 stan, jumlah transaksi capai Rp100 juta dan 2015 mencetak transaksi Rp500 juta.
Selanjutnya, Aceh Culinary Festival 2016, jumlah transaksi mencapai Rp1,2 miliar, lalu 2017 Rp2 miliar, kemudian tahun 2018 capai Rp3,5 miliar, dan terakhir 2019 tembus hingga Rp5 miliar. Sementara, 2020 Aceh Culinary Festival tidak digelar dan 2021 dilangsungkan secara daring atau online karena pandemi.
“Sejak 2014 hingga 2019, grafik transaksi pada event Festival Kuliner Aceh setiap tahun selalu meningkat, puncaknya itu di tahun 2019 silam, tembus Rp 5 miliar,” jelas Almuniza.
“Nah, pada ACF22 ini, kita menargetkan jumlah transaksinya mencapai Rp 3 miliar, seiring mempercepat proses pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19,” tambahnya.