Tanjungbalai, IDN Times — Tim SAR Gabungan akhirnya menemukan Muklis (60), Anak Buah Kapal (ABK) kapal jaring apung yang hilang setelah perahu mereka karam akibat ombak tinggi di Perairan Tanjung Tiram, Kabupaten Batubara, Senin (24/11/2025).
Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada Selasa (25/11/2025) pukul 09.15 WIB. Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Medan, Hery Marantika menjelaskan bahwa laporan awal diterima pada Senin pagi dari BPBD. Menindaklanjuti laporan tersebut, Pos SAR Tanjung Balai Asahan langsung bergerak ke lokasi membawa peralatan lengkap untuk melakukan pencarian.
Dari keterangan keluarga dan saksi, Muklis bersama sembilan rekannya berangkat melaut menggunakan perahu kecil pada Minggu pagi. Saat berada di perairan Tanjung Tiram, cuaca memburuk dan gelombang tinggi menghantam perahu hingga terbalik. Sembilan rekannya berhasil selamat, sementara Muklis terseret arus dan hilang dari pandangan.
Penyisiran dilakukan sejak Senin oleh tim gabungan yang terdiri dari Basarnas, Polairud, BPBD Batubara, unsur TNI, nelayan setempat, serta masyarakat pesisir. Pencarian menggunakan perahu LCR Basarnas dan perahu nelayan dilakukan hingga radius belasan mil laut.
Hingga akhirnya, korban ditemukan sekitar 18,25 nautical mile dari titik awal perahu karam. Jenazah kemudian dievakuasi ke daratan menggunakan Sea Reader Basarnas dan diserahkan kepada keluarga.
Hery menyampaikan duka cita mendalam serta apresiasi kepada seluruh unsur yang terlibat. “Terima kasih kepada seluruh unsur SAR gabungan dan para nelayan yang membantu sejak awal. Cuaca perairan belakangan cukup ekstrem, sehingga kami mengimbau masyarakat pesisir dan para nelayan untuk selalu memperhatikan informasi cuaca sebelum melaut,” ujarnya.
Dengan ditemukannya korban, operasi SAR resmi ditutup dan seluruh personel dikembalikan ke satuan masing-masing.
