Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh sosialisasi Sensus Ekonomi 2026. (IDN Times/Muhammad Saifullah)
Sensus Ekonomi 2026 akan berlangsung pada 1 Mei hingga 31 Juli 2026, namun proses penting dimulai lebih awal, yakni perekrutan petugas pada Februari 2026.
Secara nasional, jumlah petugas yang diperlukan mencapai 190 ribu orang, dan sebagian di antaranya akan ditempatkan di Aceh.
“Petugasnya nanti direkrut dari masyarakat secara terbuka pada bulan Februari 2026,” kata Tasdik.
BPS menerapkan standar kualitas yang ketat untuk menjaga akurasi data. Petugas minimal lulusan SMA dan harus melalui pelatihan sebelum terjun ke lapangan.
“Petugas harus minimal lulusan SMA, kita latih dengan SOP tertentu, dan yang tidak lolos tidak akan ditugaskan," ujar Tasdik.
Setelah data dikumpulkan, BPS akan melakukan proses validasi ketat, termasuk pengecekan konsistensi antar variabel dan rekonsiliasi data antardaerah sebelum hasil akhirnya diumumkan.
Tasdik menekankan bahwa sensus ini tidak hanya berguna bagi pemerintah, tetapi langsung menyentuh kebutuhan pelaku usaha kecil. Data sensus dapat memberi gambaran tentang level pendapatan pelaku usaha dan menjadi dasar intervensi ekonomi.
“Kalau pendapatannya satu bulan lima juta dan itu masih kurang, itu yang perlu diberdayakan,” ujarnya.
Dengan pemetaan yang lebih presisi, program pemberdayaan ekonomi dari pemerintah diharapkan lebih tepat sasaran dan berdampak nyata.
Hasil Sensus Ekonomi 2026 nantinya akan menjadi salah satu fondasi perencanaan pembangunan ekonomi Aceh untuk sepuluh tahun ke depan.
BPS berharap masyarakat memberikan data secara jujur dan terbuka demi menghasilkan potret ekonomi daerah yang akurat dan dapat digunakan untuk memperkuat kebijakan ekonomi berbasis data.