Masyarakat Pulau Rempang saat membentangkan berbagai sepanduk penolakan investasi Rempang Eco City (IDN Times / Putra Gema Pamungkas)
Masih kata Riska, selain menolak dibangunnya rumah contoh, mayoritas masyarakat Pulau Rempang masih konsisten dalam melakukan penolakan masuknya investasi Rempang Eco City.
“Kami terus suarakan penolakan, terakhir pada pergantian tahun kemarin, kami suarakan penolakan Pepres 78 itu sendiri," tegas Riska.
Sementara itu, warga Sembulang Hulu, Waldi juga menyampaikan hal yang sama terkait penolakan investasi Rempang Eco City.
“Kami bersyukur dan bangga juga, kami bersih 100 persen bersih dan murni (tidak mau mendaftar relokasi), kami sama-sama jaga, total kami ada 99 kk," kata Wadi.
Ia juga menegaskan bahwa masyarakat Sembulang Hulu masih sangat kompak, bahkan suara penolakan terus dilantangkan hampir setiap minggu melalui berbagai kegiatan, termasuk zikir, wirid setiap hari Jumat.
“Setiap minggu itu ada (kegiatan) penolakan, tidak senyap dan diam membisu aje, posko (solidaritas) juga tetap ada, kalau kami ibu-ibu rolling piket, bapak-bapak untuk malam, kalau untuk posko 24 jam aktif,” tutupnya.