Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi sirine (unsplash.com/@maxfleischmann)
ilustrasi sirine (unsplash.com/@maxfleischmann)

Medan, IDN Times - Fenomena “Stop Tot Tot Wuk Wuk” sedang ramai di media sosial. Istilah ini muncul sebagai bentuk protes warga terhadap penggunaan sirene dan strobo oleh kendaraan pejabat yang dinilai berlebihan.

Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, ikut memberikan tanggapannya mengenai isu tersebut.

1. Bobby serahkan aturan patwal ke pihak kepolisian

Polisi menunjukkan strobo dan sirine usai dilepas dari mobil. IDN Times/Alfi Ramadana

Gubernur Sumut menegaskan bahwa aturan soal penggunaan sirene dan strobo untuk pejabat berada di tangan pihak kepolisian. Menurutnya, pemerintah daerah akan mengikuti regulasi yang sudah ditetapkan oleh Korlantas Polri.

"Ya kan itu yang disampaikan masyarakat dan pak Korlantas, ya kita ikuti," ujar Bobby saat ditanya wartawan di kantornya, Senin (22/9/2025). Sikap ini menunjukkan bahwa Pemprov Sumut memilih sejalan dengan arahan pusat terkait pengaturan kendaraan dinas pejabat.

2. Bobby mengaku tidak masalah bila kendaraan pengawal tanpa strobo

stop tot tot wuk wuk

Meski aturan masih dalam tahap evaluasi, Bobby secara pribadi mengaku tidak keberatan bila kendaraan pengawalnya tidak menggunakan sirene dan strobo. Baginya, hal tersebut bukan masalah besar.

"(Kalau saya) nggak masalah sih," ujar Bobby singkat. Pernyataan ini menegaskan bahwa mantan Wali Kota Medan itu lebih mengedepankan kenyamanan publik daripada fasilitas prioritas di jalan raya.

3. “Stop Tot Tot Wuk Wuk” jadi simbol keresahan publik

ilustrasi sirine (unsplash.com/@maxfleischmann)

Ungkapan “Stop Tot Tot Wuk Wuk” muncul karena warganet menyoroti kebiasaan penggunaan sirene pejabat yang dianggap sembarangan. Kritik itu lalu berkembang menjadi gerakan kreatif di media sosial.

Bentuk protes masyarakat beragam, mulai dari meme, poster digital, hingga stiker satire di jalanan. Ungkapan tersebut menyuarakan keresahan warga terhadap kebiasaan pejabat meminta prioritas di jalan, meskipun tidak dalam keadaan darurat.

Editorial Team