Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi gempa (unsplash.com/Anastasia R.)
ilustrasi gempa (unsplash.com/Anastasia R.)

Intinya sih...

  • Lima dari delapan gempa yang dirasakan terjadi di Sabang, Aceh, dengan magnitudo berkisar antara 4,4 hingga 6,2.

  • Pusat gempa berada pada kedalaman dangkal, dengan 114 kejadian di kedalaman kurang dari 60 kilometer.

  • Tiga daerah yang paling sering terjadi gempa sepanjang Juli 2025 adalah Sabang, Pidie, dan Aceh Selatan.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Banda Aceh, IDN Times - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Aceh Besar mencatat ada 123 gempa yang terjadi di Aceh sepanjang Juli 2025. Delapan gempa di antaranya turut dirasakan.

“Total gempa ada 123 kejadian di Aceh. Sementara gempa yang dirasakan ada delapan kejadian,” kata Kepala BMKG Stasiun Geofisika Aceh Besar, Andi Azhar Rusdin, kepada IDN Times.

1. Lima dari delapan gempa yang dirasakan terjadi di Sabang

ilustrasi gempa bumi cilacap (jogja.tribunnews.com)

Andi menyampaikan delapan gempa yang turut dirasakan tersebut terjadi dalam kurun waktu berbeda-beda. Rata-rata gempa yang dirasakan itu terjadi di kawasan pantai barat selatan Aceh.

Di antaranya gempa Magnitudo 4,8 yang terjadi di Aceh Jaya, pada Kamis, 3 Juli 2025, sekira pukul 07.43 WIB. Gempa berpusat di 108 kilometer barat laut Calang dengan kedalaman 7 kilometer.

Kemudian Magnitudo 5,2 di Sabang, pada Jumat, 4 Juli 2025, sekira pukul 12.33 WIB. Pusat gempa 45 kilometer arah barat laut Sabang dengan kedalaman 10 kilometer.

Masih di hari dan daerah yang sama gempa Magnitudo 4,5 terjadi pukul 12.39 WIB, berpusat di 30 kilometer barat laut Sabang dengan kedalaman 6 kilometer. Magnitudo 4,6 terjadi pukul 13.19 WIB 45 kilometer barat laut Sabang dengan kedalaman 7 kilometer.

Gempa Magnitudo 5,4 kembali terjadi di Sabang, pada Minggu, 6 Juli 2025, sekira pukul 02.42 WIB. Pusat gempa 34 kilometer barat laut Sabang dengan kedalaman sekira 10 kilometer.

Lalu Magnitudo 5,2 terjadi di Aceh Selatan tepatnya 11 kilometer tenggara kabupaten tersebut pada Senin, 11 Juli 2025, sekira pukul 19.45 WIB. Pusat gempa berada di kedalaman 12 kilometer.

Selanjutnya gempa Magnitudo 4,4 mengguncang Simeulue, pada Minggu, 17 Juli 2025, sekira pukul 23.04 WIB. Pusat gempa berada 18 kilometer arah barat laut Sinabang dengan kedalaman 10 kilometer.

Terakhir, gempa Magnitudo 6,2 di Sabang, pada Selasa, 29 Juli 2025, sekira pukul 01.41 WIB. Gempa yang berpusat 254 kilometer barat laut Sabang dengan kedalaman 70 kilometer ini menjadi gempa terkuat pada Juli 2025.

“Dari delapan gempa tersebut, lima di antaranya terjadi di Sabang. Bahkan yang terkuat yakni Magnitudo 6,2 juga terjadi di Sabang,” ujar Andi.


2. Pusat gempa berada di kedalaman dangkal

Ilustrasi gempa. (IDN Times/Arief Rahmat)

Sementara itu, dari 123 gempa yang melanda Aceh, 58 kejadian memiliki kekuatan Magnitudo kurang dari tiga, 61 kejadian Magnitudo tiga sampai kurang dari lima, dan empat kejadian Magnitudo lebih dari lima.

Sedangkan bila merujuk kedalaman, gempa paling banyak terjadi 114 kejadian di kedalaman kurang dari 60 kilometer atau termasuk dangkal. Ada sembilan kejadian di kedalaman 60 kilometer dan kurang dari 300 kilometer atau menengah.

“Tidak ada gempa yang terjadi di kedalaman lebih dari 300 kilometer,” kata Andi.


3. Ada tiga daerah yang paling sering terjadi gempa

Ilustrasi gempa di Aceh. (IDN Times/Muhammad Saifullah)

Kepala BMKG Stasiun Geofisika Aceh Besar mengatakan ada tiga daerah yang paling sering terjadi gempa sepanjang Juli 2025. Hal itu berdasarkan catatan yang dimiliki BMKG Stasiun Geofisika Aceh Besar.

“Tiga daerah tersebut di antaranya Sabang, Pidie, dan Aceh Selatan,” kata Andi.


Editorial Team