ilustrasi gempa bumi cilacap (jogja.tribunnews.com)
Andi menyampaikan delapan gempa yang turut dirasakan tersebut terjadi dalam kurun waktu berbeda-beda. Rata-rata gempa yang dirasakan itu terjadi di kawasan pantai barat selatan Aceh.
Di antaranya gempa Magnitudo 4,8 yang terjadi di Aceh Jaya, pada Kamis, 3 Juli 2025, sekira pukul 07.43 WIB. Gempa berpusat di 108 kilometer barat laut Calang dengan kedalaman 7 kilometer.
Kemudian Magnitudo 5,2 di Sabang, pada Jumat, 4 Juli 2025, sekira pukul 12.33 WIB. Pusat gempa 45 kilometer arah barat laut Sabang dengan kedalaman 10 kilometer.
Masih di hari dan daerah yang sama gempa Magnitudo 4,5 terjadi pukul 12.39 WIB, berpusat di 30 kilometer barat laut Sabang dengan kedalaman 6 kilometer. Magnitudo 4,6 terjadi pukul 13.19 WIB 45 kilometer barat laut Sabang dengan kedalaman 7 kilometer.
Gempa Magnitudo 5,4 kembali terjadi di Sabang, pada Minggu, 6 Juli 2025, sekira pukul 02.42 WIB. Pusat gempa 34 kilometer barat laut Sabang dengan kedalaman sekira 10 kilometer.
Lalu Magnitudo 5,2 terjadi di Aceh Selatan tepatnya 11 kilometer tenggara kabupaten tersebut pada Senin, 11 Juli 2025, sekira pukul 19.45 WIB. Pusat gempa berada di kedalaman 12 kilometer.
Selanjutnya gempa Magnitudo 4,4 mengguncang Simeulue, pada Minggu, 17 Juli 2025, sekira pukul 23.04 WIB. Pusat gempa berada 18 kilometer arah barat laut Sinabang dengan kedalaman 10 kilometer.
Terakhir, gempa Magnitudo 6,2 di Sabang, pada Selasa, 29 Juli 2025, sekira pukul 01.41 WIB. Gempa yang berpusat 254 kilometer barat laut Sabang dengan kedalaman 70 kilometer ini menjadi gempa terkuat pada Juli 2025.
“Dari delapan gempa tersebut, lima di antaranya terjadi di Sabang. Bahkan yang terkuat yakni Magnitudo 6,2 juga terjadi di Sabang,” ujar Andi.