ilustrasi celana dalam laki-laki (thesuperfundco.com.au)
Setelah ditelusuri, celana dalam itu adalah milik warga berinisial ROH. Perempuan 68 tahun itu mengaku baru pertama kali pencurian celana dalam terjadi di daerah tempat tinggalnya.
Namun itu dianggap meresahkan. Meski pun dia tidak terlalu memermasalahkan harus kehilangan celana dalamnya.
“Takutnya nanti berulang lagi. Pokoknya meresahkanlah kalau begitu,” ungkapnya, Kamis (24/10).
Saputra, 40 warga lainnya mengaku terkejut. Karena di kawasan itu sudah dipasang banyak CCTV untuk mengantisipasi aksi kejahatan. .
"Ini kan sudah sangat luar biasa sekali. Masyarakat sepertinya harus waspada agar tidak menjadi korban berikutnya," jelas Saputra.
Kasus-kasus pencurian celana dalam ini kerap terjadi di beberapa daerah. Bahkan beberapa pelakunya harus berurusan dengan hukum.
Namun meski begitu, itu tidak membuat jera atau jadi pelajaran bagi pelaku lain. Kuat dugaan, orang yang suka mencuri celana dalam didasari karena memiliki kelainan seks.
Dari berbagai sumber, perilaku seperti itu disebut fetisisme. Seseorang yang mengidap kelainan ini biasanya merasa terpuaskan hasrat seksualnya dengan benda yang diminati. Yang paling sering digunakan di antaranya pakaian dalam, sepatu, stocking dan lainnya. Fetisisme tidak hanya terjadi dengan laki-laki saja.