Ilustrasi Mikrobus . (dok. DAMRI)
Di samping itu, Kementerian Sosial (Kemensos) telah mengalihkan subsidi ke bantalan sosial berupa Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang bakal disalurkan di Kantor Pos setempat. Bahkan Pemda setempat bakal menggunakan 2 persen Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) untuk pengendalian ancaman inflasi.
"Seperti yang sudah dibahas tadi (FGD). Di Kota Binjai, ada beberapa usulan yang akan dilakukan antara lain membuka pasar murah dan mengoperasikan Bus Trans Binjai sebanyak 14 unit. Selain itu dalam waktu dekat kita akan meminta seluruh Bank di Binjai untuk menyalurkan bantuan CSR," jelas Amir.
"Tim pengendali inflasi daerah (TPID) diharapkan segera mengambil langkah-langkah strategis dan konkret dalam mengantisipasi inflasi daerah dan menjaga daya beli masyarakat. Ditengah kondisi inflasi yang meningkat, mari kita mengurangi perilaku konsumtif dengan melatih diri membiasakan budaya hemat," ajak Amir.
Pemerintah Kota, tegas dia, memiliki Bus Trans binjai yang nantinya akan difungsikan sebagai transportasi gratis bagi masyarakat dan anak sekolah. Untuk sektor pangan, pemko akan melakukan penanaman bibit cabai mengingat komoditi cabai di Binjai mengalami defisit.