Berbagai Program Ijeck untuk Periode Ketiganya di PMI Medan

Medan, IDN Times- Musa Rajekshah resmi memimpin Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Medan untuk periode ketiganya pada 2024-2029 usai dilantik di Hotel Adimulia Medan, Selasa (26/11/2024). Anggota Komisi V DPR RI itu pun akan melanjutkan berbagai program untuk PMI Medan yang belum tuntas di periode sebelumnya.
Ijeck sebelumnya terpilih kembali pada musyawarah PMI Medan yang digelar Juni 2024 lalu. Ijeck mengisahkan dulunya sempat menolak untuk jadi Ketua PMI Medan.
"Pakcik saya (Rahmat Shah) pada 2011 menghubungi saya meminta melanjutkan kepengurusan PMI Medan. Di tahun pertama saya belum paham. Dulu saya tahunya donor darah. Saya sempat menolak, waktu itu lagi senang-senangnya ngurus IMI. Gak lama Dadak (Ayah) saya menghubungi dan meminta saya menerimanya. Karena orangtua menghubungi saya terima saja. Gak apa-apa urusan sosial katanya," kata Ijeck.
1. Pengadaan ambulans hingga rencana memerluas Unit Donor Darah
Ijeck mengatakan selama dua periode berjalan sudah berjalan sejumlah program. Dia berharap ke depan bisa lebih baik.
"Alhamdulillah PM Medan sudah berjalan dengan baik. Kami sebelumnya sudah membangun gedung baru Unit Donor Darah (UDD), unit ambulans, dan mobil jenazah layanan gratis untuk masyarakat.Kami sudah bagikan ambulan ke pengurus kecamatan," kata Ijeck.
Diakui Mantan Wagub Sumut itu ia sejak awal menargetkan 21 kecamatan di Kota Medan punya unit mobil ambulans gratis. Namun diakuinya ada beberapa kendala.
"Faktanya tidak semua pengurus kecamatan siap. Tempat parkir saja tidak punya. Kalau boleh kantor kecamatan boleh parkir. Kehadiran kita membantu masyarakat dengan layanan gratis. Biaya-biaya tetap dari kami yang membantu," bebernya.
Selain itu juga pihaknya terus meningkatkan kualitas laboratorium donor darah PMI Medan. Apalagi perkembangan di dunia kesehatan cukup pesat.
"Laboratorium UDD memerlukan perawatan kesehatan. Alhamdulillah selalu dibantu Pemko Medan dalam bentuk hibah. Kami ingin juga memerluas lagi laboratorium UDD. Fisik bangunan kita lebarkan. Lahan yang ada saat ini. ke depan wali kota yang baru bisa memberikan pinjaman atau hibah tanah, supaya unir donor darah, ambulans dapat tempat yang lebih baik," kata Ijeck.
Pada kesempatan itu Ijeck juga mengatakan saat ini kondisi kantong darah selalu surplus. Menurutnya ini atas kerja keras pengurus termasuk kecamatan.
"Kami berterima kasih satuan-satuan selalu menggelar kegiatan donor darah. Sosialisasi ke masyarakat bahwa donor darah baik untuk kesehatan bagi pendonor, juga manfaat baik dunia maupun akhirat," katanya.
2. PMI Medan juga turut menjalankan program climate change
Tahun ini, ada empat orang warga Medan yang akan menerima satya lencana dari Presiden. Itu untuk pendonor yang sudah menyumbangkan darahnya 100 kali.
Selain itu Ijeck mengatakan saat ini PMI Medan juga sedang menjalankan program climate change. Selain Kota Medan, program ini juga digelar PMI Surabaya.
"Pogram ini didukung Palang Merah Amerika. Mensosialisasikan dan memfasilitas kapasitas dampak panas ekstrem. Kami PMI Medan di UDD sedang akreditasi kementerian kesehatan. Insya Allah bisa penialian dengan baik dan bisa lulus," kata Ijeck.
Selain itu PMI Medan terus membina korps suka relawan (KSR). Mereka bekerja sama dengan kampus-kampus. Begitu juga Palang Merah Remaja.
"Sudah ada 9 Perguruan Tinggi yang membentuk korps suka relawan. Selainitu ada 113 sekolah membentuk PMR. ini penting supaya generasi muda kita paham palang merah tidak hanya donor darah. Tapi juga membantu kebakaran dan lain-lain," bebernya.
Pada kesempatan itu PMI Medan menyerahkan satu unit ambulans ke Medan Helvetia. PMI Medan juga melakukan penandatanganan MoU dengan Potensi Utama.
3. PMI Sumut lihat berbagai perkembangan PMI Medan
Sementara Ketua PMI Sumut Rahmat Shah mengatakan mengurus PMI berbeda dengan organisasi lainya. Dituntut pengorbanan, kebersamaan dan keikhlasan.
"Beri kebaikan di manapun kita berada. Jangan lakukan sesuatu yang kita tidak mau orang lain lakukan ke kita, yang sudah baik teruskan, yang belum kita selesaikan. Kami melihat PMI Medan ini sudah melakukan banyak hal. Dulu waktu awal kita sempat kekurangan kantong darah, tapi sejak PMI Medan dipegang Ijeck darah kita jarang di bawah 1.000 kantong. Ini berkat kerja keras PMI kabupaten/kota," kata Rahmat Shah.
Selain itu Mantan anggota DPD RI ini mengatakan para relawan PMI juga selalu tanggap bencana. Termasuk turun di beberapa bencana yang belakangan terjadi.
"Kita tidak mengharapkan bencana, tapi kita harus siap saat bencana ikhtiar membantu masyarakat. Saat ini di Karo kita di sana, relawan, pengurus kita lengkap. Berbagai bantuan medis, tenda. Tak perlu diminta, setiap bencana kita hadir karena bekerja ikhlas bersama-sama. Kami sudah hadir di Tanah Karo, Madina, dan lokasi lain bencana," kata Rahmat.
Sementara mewakili Pemko Medan, Asisten pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Medan Muhammad Sofyan mengatakan PMI menjadi garda terdepan bantuan dalam keadaan darurat dan kondisional bencana. Bencana alam dan manusia.
"Kebutuhan ribuan kantong darah per bulan.PMI Medan dapat memenuhi kebutuhan darah. Kita harapkan akan tetap berlanjut untuk waktu-waktu ke depannya. Pemenuhan kebutuhan darah bagi yang membutuhkan. Kita berharap pengurus baru PMI Medan dapat mengembangkan program berbasis teknologi dalam meningkatkan jangkauan layanan. Pemko mendukung program PMI Medan. Pengadaan fasilitas pendukung yang setiap tahunnya tetap kita lakukan dengan mekanisme hibah," pungkasnya.