Berantas Narkoba, Kapolda Sumut Pecat 18 Polisi Secara Tidak Hormat

Martuani kemudian menyindir kegiatan penyalahgunaan narkoba di lingkungan kampus, termaksud di Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar. Ia memastikan di kampus tersebut ada pengguna narkoba. Untuk itu, ia meminta agar setiap mahasiswa maupun dosen melapor ke pihak berwajib. 

Internal Kepolisian, menurut Martuani tidak luput dari bisnis narkoba. Sampai saat ini, Polda Sumut telah memecat dengan tidak hormat 18 anggota Polisi yang terlibat dalam bisnis haram itu. 

"Kalau ada anggota saya menjadi bandar, kalau untuk narkoba, saya pastikan saya pidanakan. Ada 2 perwira sekarang saya tahan di Polda. Nyusul 5 dari Sidempuan," tegasnya

Sejak menjabat sebagai Kapolda Sumut, Irjen Pol Martuani Sormin terus menggelorakan slogan 'tidak ada tempat bagi penjahat di Sumut'. Kalimat itu, kata Sormin hanya sebagai motivasi kepada anggotanya agar memberantas kejahatan, terutama di jalanan. 

"Semboyan itu untuk memotivasi anggota saya. Di dunia ini pasti ada kejahatan. Hanya di surga yang tidak ada kejahatan. Kejahatan jalanan yang meresahkan masyarakat, kita akan tindak tegas," ucapnya.

Sebelum menutup diskusi itu, Kapolda Sumut membuka sesi tanya jawab bagi mahasiswa dan dosen yang hadir. Satu persatu mahasiswa mengangkat tangan dan memberi pertanyaan kepada orang nomor 1 di Polda Sumut itu. 

Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan beragam topik, mulai dari isu politik identitas, kerukunan antar umat beragama hingga ketimpangan hukum yang kerap terjadi di Sumut menurut mahasiswa. 

Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, Martuani Sormin menanyakan domisili penanya. Bagi mahasiswa yang berdomisili di Kota Siantar, Martuani mengarahkan untuk menemui Kapolres Siantar agar dibuatkan Surat Izin Mengemudi (SIM) secara gratis. 

"Kalau yang tinggal di Kabupaten Simalungun, silahkan temui Kapolres Simalungun. Biar Kapolres yang membayar, tapi ikut ujian," kata Sormin yang diikuti tawa mahasiwa.