Konflik PT TPL dengan masyarakat adat Sihaporas (dok.istimewa)
Konflik semakin keruh ketika banyak orang diduga pekerja TPL bertambah banyak. Dari keterangan AMAN, jumlah mereka bahkan mencapai ribuan.
"Mereka diduga melibatkan karyawan perusahaan, BHL, dan preman bayaran. Dalam penyerangan itu, posko perjuangan masyarakat adat Sihaporas dan 5 gubuk pertanian dibakar," sebut Hengky.
Bukan hanya gubuk pertanian, AMAN mendata banyak rumah juga dirusak. Bahkan kendaraan warga turut dibakar.
"4 rumah rusak, 10 sepeda motor dibakar, 8 sepeda motor lainnya dirusak, serta 1 unit mobil pickup ikut dibakar. Barang pribadi warga seperti 6 telepon genggam, 1 laptop, dan 1 mesin pencacah rumput juga ikut musnah," akunya.
Menurut catatan warga, sedikitnya ada 33 orang menjadi korban luka di antaranya 18 perempuan 15 pria. 5 perempuan disebut AMAN luka parah di bagian kepala, mulut, dan tubuh. Para pekerja diduga melakukan penganiayaan menggunakan kayu, parang, dan sejumlah benda tumpul.
"Seorang anak penyandang disabilitas juga dilaporkan dipukul di bagian kepala. Dari total korban, 10 orang mengalami luka serius, sementara 26 lainnya menderita luka memar dan lebam di kepala maupun badan," pungkasnya.