Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
WhatsApp Image 2025-11-27 at 2.39.10 PM.jpeg
Petugas kepolisian mengevakuasi jenazah korban bencana alam di Tapanuli Utara, Kamis (27/11/2025). (Dok: Polda Sumut )

Medan, IDN Times - Rentetan bencana alam melanda wilayah Sumatera Utara sejak 24 hingga 26 November 2025. Dalam tiga, tercatat 148 kejadian, terdiri dari 86 longsor, 53 banjir, 7 pohon tumbang, dan 2 puting beliung yang tersebar di 12 kabupaten/kota.

Data rekapitulasi Polda Sumut menyebutkan ada 175 korban dampak bencana. Rinciannya; 34 meninggal dunia, 77 luka ringan, 11 luka berat, dan 52 orang masih dalam pencarian. Selain itu, 1.168 warga terpaksa mengungsi.

Pusat bencana tersebar di 12 daerah: Mandailing Natal, Nias Selatan, Pakpak Bharat, Sergai, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, Nias, Tapanuli Selatan, Humbang Hasundutan, Padang Sidempuan, Kota Sibolga, dan Langkat.

Wilayah paling terdampak berada di Tapanuli Selatan dengan 92 korban, termasuk 17 orang meninggal dunia dan 500 pengungsi. Disusul Kota Sibolga yang mencatat 59 korban, 8 di antaranya meninggal dunia, dan 46 orang masih hilang. Sementara di Humbahas bencana alam memakan 6 korban jiwa dan 5 warga belum ditemukan.

Upaya pencarian dan evakuasi masih berlangsung dengan pengerahan ratusan personel kepolisian, TNI, dan unsur gabungan lainnya.

Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Ferry Walintukan, menjelaskan bahwa tingginya curah hujan dalam beberapa hari terakhir menyebabkan kondisi tanah labil dan debit air sungai meningkat di banyak titik. “Cuaca ekstrem dengan curah hujan tinggi memicu bencana longsor dan banjir secara hampir bersamaan di berbagai wilayah. Situasi ini membuat seluruh jajaran harus bekerja cepat untuk melakukan evakuasi dan penyelamatan warga,” ujarnya.

Selain kepolisian, penanganan dilakukan oleh BPBD, TNI, Pemda, Basarnas, Dinas Sosial, relawan, serta unsur masyarakat.

Di Taput, Brimob Polda Sumut menurunkan tim khusus untuk membuka akses jalan yang tertutup material longsor serta mengevakuasi warga yang terisolasi. Sementara di Sibolga, tim SAR gabungan masih melakukan pencarian terhadap puluhan warga yang dilaporkan hilang akibat banjir bandang.

“Kami terus mempercepat pencarian warga yang belum ditemukan. Tim bergerak siang dan malam karena pada beberapa titik kondisi medan cukup berat akibat akses jalan terputus,” kata Kombes Ferry.

Polda Sumut juga telah menyiapkan pengiriman bantuan kemanusiaan bagi warga terdampak di wilayah Taput, Tapteng, dan Sibolga yang dijadwalkan diberangkatkan pada Kamis, 27 November 2025. Bantuan berupa makanan siap saji, selimut, logistik kebutuhan dasar, obat-obatan hingga perlengkapan evakuasi.

Editorial Team