Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi cabai merah (unsplash.com/Elle Hughes)
Ilustrasi cabai merah (unsplash.com/Elle Hughes)

Intinya sih...

  • Harga cabai di Riau tembus Rp150 ribu per kilogram

  • Datangkan cabai dari Jambi dan Jawa untuk mengantisipasi kenaikan harga

  • Harga beras, telur, dan minyak masih normal, warga memaklumi kenaikan harga cabai

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pekanbaru, IDN Times- Harga bahan pokok di Provinsi Riau mulai naik. Hal ini dikarenakan bencana alam yang terjadi di Provinsi Aceh, Sumatra Utara (Sumut) dan Sumatra Barat (Sumbar) beberapa hari kemarin dan terputusnya akses jalan  menuju Riau.

Salah satu komoditas bahan pokok yang melambung tinggi adalah cabai. Dimana, harga cabai kini tembus Rp150 ribu per kilogram di Bumi Lancang Kuning.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan UMKM Provinsi Riau Taufiq OH mengatakan, dalam bebrapa hari ini harga cabai merah mulai naik. Cabai yang biasanya diharga Rp40-Rp60 ribu per kilogram, saat ini naik mencapai Rp140-Rp150 ribu per kilogram.

"Kita sudah cek ke pasar-pasar, memang harga cabai merambat naik, di kisaran Rp130-Rp140 ribu per kilogram. Tapi mulai hari ini harga cabai melonjak lagi menjadi Rp150 ribu per kilogram," kata Taufiq, Senin (1/12/2025).

"Untuk harga sayur-sayuran memang naik juga, tapi tidak terlalu signifikan," sambungnya.

1. Datangkan cabai dari Jambi dan Jawa

Kadis Perindustrian, Perdagangan dan UMKM Provinsi Riau Taufiq OH (IDN Times/ dok Pemprov Riau)

Taufiq menjelaskan, untuk mengantisipasi semakin tingginya harga cabai di Provinsi Riau, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang ada di pasar induk, untuk mendatangkan cabai dari Provinsi Jambi dan pulau Jawa.

Sejauh ini, cabai dari pulau Jawa juga ada masuk, namun tidak sebanyak stok cabai yang biasanya didatangkan dari Provinsi Sumbar dan Sumut.

"Kita sudah coba hubungi yang dari Jawa, mudah-mudah masuk dari Brebes dan Jambi. Karena di pasar induk punya jaringan masuk dari Jawa. Stok cabai dari Sumbar, Medan dan Aceh lama-lama kan habis juga. Karena dilihat kalau masih seperti ini bencana alam di Sumbar dan Sumut, pemulihan biasanya lama," jelas Taufiq.

2. Harga beras, telur dan minyak normal

Ilustrasi beras putih (pexels.com/Suki Lee)

Terkait dengan harga bahan pokok lainnya, seperti beras, telur dan minyak, Taufiq menyebut masih normal dan tidak ada kenaikan harga, kecuali jika memasuki hari besar agama biasanya naik tapi tidak tinggi. Sampai saat ini stok beras masih aman hingga akhir tahun dan hari besar agama pada tahun depan.

"Beras masih normal, termasuk minyak goreng. Memang beras dari Sumbar mungkin tak masuk karena terganggu logistik transportasi. Disini masih ada distributor, intinya stok masih bisa masih aman, termasuk stok untuk besar keagamaan masih aman," sebut Taufiq.

3. Warga memaklumi

Ilustrasi cabai. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Dis isi lain, salah seorang warga Kota Pekanbaru Diana mengatakan, harga cabai di Kota Pekanbaru dalam tiga hari ini langsung melonjak naik dari hari biasanya. Meskipun begitu, Diana memakluminya karena bencana alam yang terjadi di Sumut dan Sumbar.

"Yah mau bagaimana lagi, kita butuh juga cabai merah ini walaupun mahal. Saat ini saya pribadi di hemat-hemat lagi pemakaian cabai untuk makan," katanya.

Namun ditambahkannya, ia berharap kepada Pemerintah Provinsi Riau agar bisa mendatangkan cabai dari daerah lain.

"Ya semoga pemerintah (Provinsi Riau) kasih solusi ya. Kalau bisa jangan lama-lama harga cabai ini naik, jangan sampai dimanfaat oleh pihak lain. Kalau pun naik (harga cabai), tapi harganya jangan segini (Rp150 ribu per kilogram)," tambahnya.

Editorial Team