Mantan Walikota Medan, Rahudman, hadiri dialog yang diselenggarakan BEM FISIP USU (IDN Times/Eko Agus Herianto)
Pada kesempatan menyampaikan pandangan, Ketua Dewan Pakar DPW partai Nasdem Sumut, Rahudman Harahap, menilai jika polarisasi politik dapat menimbulkan konflik dan kekerasan.
“Polarisasi akibatnya ini bahaya. Sebab dapat menimbulkan konflik dan kekerasan dari pendukung yang berbeda. Selain itu polarisasi dapat menyebabkan kemunduran demokrasi dan hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap demokrasi. Apalagi saat ini kepercayaan masyarakat terhadap partai mulai berkurang,” ungkap Rahudman di tengah dialog yang disampaikannya di depan mahasiswa FISIP USU.
Mantan Walikota Medan ini menilai jika ada 3 faktor yang dapat menyebabkan polarisasi terjadi. Mulai dari faktor politik, faktor sosial, sampai faktor ekonomi.
“2024 ini akan jadi pemilu yang paling dinamis. Faktornya bisa jadi karena persaingan yang ketat karena banyak kandidat yang memiliki peluang yang cukup besar. Hal ini dapat menyebabkan ketegangan politik. Akses informasi yang masif dan tak terkontrol ini juga dapat meningkatkan polarisasi,” ucap Rahudman.
Bagi Rahudman, untuk mencegah fenomena polarisasi ini pemerintah perlu menciptakan iklim politik yang kondusif. Hal tersebut menurutnya dapat dilakukan dengan cara mengurangi isu Sara dan melakukan pengawasan pada media sosial.
“Tolong mahasiswa buka wawasan. Saya ingin mengajak semua generasi muda mari kita berbondong-bondong menggunakan hak pilih. Semakin tinggi kehadiran kalian datang ke TPS, maka semakin mewujudkan tingginya minat demokrasi itu,” katanya.