Presiden Prabowo Subianto mendadak meninjau pembagian program makan bergizi gratis (MBG) di SDN 1 dan SDN 2 Kedung Jaya, Bogor, pada Senin (10/2/2025) (dok. Tim Media Prabowo)
Gubernur Sumut Bobby Nasution menyebut, kendala utama dalam lambatnya pelaksanaan SPGG bukan terletak pada anggaran maupun dukungan dari BGN. Masalahnya adalah pada kesiapan dan pemahaman teknis dari pihak-pihak yang ingin terlibat.
"Kendalanya bukan dari BGN ataupun anggaran atau yang lain, tapi persoalannya tentang persiapan. Karena sudah banyak yang mempersiapkan atau sedang mempersiapkan, tapi kadang masih bingung, bagaimana cara mendaftar SPPG, agar bisa masuk dalam list atau terdaftar di BGN," ujar Bobby.
Namun ke depan, hal ini diyakini bisa teratasi setelah pihak BGN memberikan penjelasan lengkap soal proses pendaftaran dan kriteria yang diperbolehkan.
"Tadi sudah sangat dijelaskan oleh pak kepala (BGN) bagaimana dia mendaftar, yang boleh mendaftar, kelas apa saja. Tadi (jadi) sudah diperbolehkan, jadi sangat luar biasa, yayasan bisa bekerjasama dengan BUMD tentunya ini menjadi peluang baik dari Pemda atau masyarakat," tambahnya.
Bobby pun mengapresiasi komitmen dari Pemerintah Pusat melalui BGN yang mempersiapkan belanja program MBG dengan perkiaraan Rp7 Miliar hingga Rp10 Miliar per tahun. Sehingga total target pelaksanaan program ini di Sumut hingga Rp17,6 Triliun.
“Karena ini efeknya bukan hanya untuk anak kita saja, tetapi manfaatnya juga bisa dirasakan masyarakat. Program ini merupakan program utama Bapak Presiden RI Prabowo Subianto dan Wakil Presiden RI Bapak Gibran Rakabuming Raka. Mari kita sukseskan,” pungkasnya.