ilustrasi rumah subsidi dicabut (pexels.com/Kindel Media)
Gubernur Sumut Bobby Nasution menegaskan bahwa Pemprov Sumut berkomitmen penuh mendukung percepatan realisasi Program Tiga Juta Rumah. Ia mendorong seluruh pemangku kepentingan, termasuk OPD dan pemerintah kabupaten/kota, agar segera menindaklanjuti kebijakan nasional ini melalui penyederhanaan perizinan, pemberian insentif, dan kolaborasi aktif dengan perbankan.
“Seluruh pihak harus aktif mengambil langkah konkret untuk mengejar target ini. Tujuannya jelas, menyediakan rumah layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah,” ujar Bobby.
Saat ini, dari total kuota 20 ribu unit rumah subsidi di Sumut, sudah terealisasi sekitar 8.200 unit. Masih ada lebih dari 11 ribu unit yang harus dikejar. Karena itu, Bobby meminta Bank Sumut dan para pengembang terus memperkuat sinergi agar proses akad kredit semakin mudah dijangkau oleh masyarakat.
Selain KPP, Bank Sumut juga berkomitmen memperluas akses kredit melalui program KPR subsidi FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan). Dengan tambahan kuota 5.000 unit, Bank Sumut menyiapkan sejumlah insentif bagi nasabah, di antaranya bebas biaya administrasi, provisi, dan akad untuk perumahan yang dikembangkan anggota REI (Real Estate Indonesia).
Direktur Jenderal Perumahan Perkotaan Sri Haryati turut menjelaskan bahwa KPP berbeda dari KUR umum. “Debitur masih bisa mengakses KPP meskipun memiliki kredit komersial, selama status kolektibilitasnya lancar,” terangnya.