Medan, IDN Times - Polda Sumatra Utara mengerahkan unit K9 atau anjing pelacak terlatih untuk mempercepat pencarian warga yang masih dilaporkan hilang. Langkah ini dipusatkan di dua wilayah dengan dampak terparah: Kabupaten Tapanuli Tengah dan Kota Sibolga.
Untuk diketahui, dua wilayah ini adalah yang cukup parah terdampak. Tapanuli Tengah mencatatkan korban terbanyak dengan 86 Jiwa. Kemudian Kota Sibolga 47 jiwa.
Sementara itu, sampai sekarang masih ada 85 orang di Tapanuli Tengah dan 12 orang di Sibolga yang belum ditemukan.
Kapolda Sumut Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto menyampaikan bahwa pengerahan K9 bukan sekadar tambahan personel, tetapi strategi penyelamatan yang krusial. Anjing-anjing pelacak yang didatangkan dari Mabes Polri ini dilengkapi handler profesional serta peralatan operasi khusus untuk medan bencana.
“Tim K9 ini diperbantukan untuk mendukung proses pencarian korban yang masih dilaporkan hilang akibat banjir bandang dan longsor,” ujar Kapolda Whisnu, Selasa (2/12/2025).
Keberadaan K9 diyakini dapat mempercepat temuan karena kemampuan deteksi mereka yang tinggi. Mereka dapat mengidentifikasi keberadaan manusia di bawah lumpur, tumpukan material, hingga titik-titik yang mustahil dijangkau alat berat. Menurut kapolda, setiap detik dalam operasi ini sangat berarti dan berkaitan langsung dengan menyelamatkan martabat kemanusiaan.
“Kecepatan menemukan korban adalah bagian dari menyelamatkan martabat kemanusiaan. Setiap nyawa sangat berharga, dan kita bekerja maksimal dengan semua sumber daya yang ada, termasuk K9,” tegasnya.
Di lapangan, operasi pencarian terus bergerak tanpa henti. Tim gabungan dari Polda Sumut, Basarnas, TNI, BPBD, dan pemerintah daerah melakukan penyisiran darat, membuka akses menggunakan alat berat, serta memetakan ulang titik-titik rawan yang diduga masih terdapat korban tertimbun.
