Badan Jalisum berubah seperti sungai deras (Istimewa/IDN Times)
Salah satu warga, R Sirait mengatakan bahwa penebangan pohon membuat hutan tidak lagi mampu menahan air hujan. "Kita yakin masalah ini karena hutan semakin gundul. Puluhan tahun sebelumnya daerah Parapat tidak pernah mengalami masalah sebesar ini. Kenapa? Karena hutan terjaga, tidak seperti sekarang," katanya, Jumat (14/5/2021).
Senada disampaikan Ketua Forum DAS Asahan Toba, Dr Robert Tua Siregar MSi. Pihaknya pun telah memprediksi potensi bencana yang akan melanda wilayah Hutan Sibaganding sebagai hulu Kota Parapat, saat melihat banyak kawasan yang telah dialihfungsikan, terutama di hulu Sungai Batu Gagak.
Analisa potensi bencana telah banyak diterbitkan pada hasil research untuk wilayah ini menjadi referensi sebenarnya pada pengambil keputusan di wilayah ini. Belum lagi saat ini telah ada Hutan Tanaman Industri (HTI) yang di hulu.
"Menurut Jurnal Manajemen Hutan Tropika yang diterbitkan 2004 yang lalu telah terjadi degradasi hutan (hutan primer ke HBT). Dimana 95% dari hutan primer yang ada pada tahun 1999 (2.046 Ha) telah berubah, diantaranya seluas 1.449 Ha mengalami degradasi sedangkan sisanya mengalami deforestasi, " terangnya.