Mandailing Natal, IDN Times - Bencana banjir bandang juga melanda di Desa Muara Saladi, Kecamatan Ulu Pungkut, Kabupaten Mandailing Natal, Provinsi Sumatera Utara pada 12 Oktober 2018.
Mengakibatkan 13 murid SD Negeri 235 Desa Muara Saladi meninggal dunia dan 17 orang lainnya berhasil diselamatkan.
Korban selamat ditemukan di bawah runtuhan bangunan dan sebagian lagi terseret banjir.
Banjir bandang itu juga mengakibatkan 12 rumah warga hanyut dan rusak total, sembilan rumah rusak berat, serta tiga fasilitas umum di Desa Muara Saladi, berupa poliklinik desa, gedung SD Negeri 235, dan gedung PKK rusak total.
Tiga hari kemudian, tepatnya 15 Oktober 2018 sebanyak 10 desa terkena dampak banjir di wilayah Kecamatan Batang Gadis. Paling parah adalah Desa Transmigrasi SP I dan Transmigrasi SP II Singkuang, dimana satu unit rumah bahkan roboh.
Di Desa Lubuk Kapundung, 50 hektare areal pertanian warga terendam banjir dan bangunan sarana air bersih juga rusak berat.
Kemudian, di Desa Hutaimbaru terdapat lima rumah rusak ringan, satu surau (mushala) hanyut dan fasilitas sarana belajar seperti meja kursi dan buku-buku siswa hanyut terbawa banjir.
Di Desa Tagilang Julu juga mengakibatkan 49 rumah penduduk terendam air, lima rumah hanyut, 12 rumah rusak berat, 11 rusak ringan dan satu unit surau rusak berat.
Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal pun berencana merelokasi warga di tiga kecamatan di Kabupaten Mandailing Natal ke lokasi yang dianggap lebih aman untuk menghindari banjir akibat meluapnya sungai di daerah tersebut.