Dua anak penyintas banjir membawa kucing peliharaan, Minggu (7/12/2025). Banjir menerjang Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh sejak Rabu (25/11/2025). (IDN Times/Prayugo Utomo)
Kata Dessi, dalam dua hari terakhir ada sejumlah tenaga kesehatan yang mendatangi tenda - tenda pengungsian. Namun hanya memberikan penanganan sementara dan memberikan obat-obatan dasar.
"Tapi saat ini sudah tidak ada lagi," katanya.
Dessi khawatir, jika berlarut dalam kondisi ini bisa berujung fatal. Dia berharap, relawan mau pun pemerintah bisa memberikan layanan kesehatan kepada para pengungsi. Karena, selain mereka, ada penyintas lain yang juga sudah mengalami sakit.
Sementara itu di lapangan, posko layanan kesehatan belum banyak berdiri. Salah satu posko yang terpantau berada di kawasan Kantor Bupati Aceh Tamiang. Sejumlah tenaga medis dikerahkan di sana.
Dokter Spesialis Anak dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Reza Pahlevi mengatakan, dalam beberapa hari terakhir, mereka sudah banyak kedatangan penyintas yang sakit. Meski pun kata dia, saat ini perawatan belum bisa secara lengkap diberikan. Jika pun ada pasien dalam kondisi kesehatan berat, mereka akan merujuknya ke RSUD Langsa.
"Posko-posko itu kan lebih untuk Pasien yang sifatnya ringan. Untuk berobat jalan. Tapi kalau yang utuh dia harus berobat rawat inap, memang butuh fasilitas kesehatan yang lebih memadai seperti rumah sakit," kata Dokter Spesialis Anak dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Reza Pahlevi saat ditemui di posko.