Proses pembangunan huntara di Aceh Tamiang. (Dok HK)
Selain membangun Huntara, Hutama Karya juga terlibat langsung dalam pemulihan infrastruktur dan kebutuhan dasar masyarakat terdampak. Di sekitar kawasan Huntara, fasilitas pendukung seperti dapur umum, area cuci, musala, sanitasi, serta instalasi listrik dan air turut disiapkan agar hunian segera fungsional.
Hutama Karya juga mengerahkan excavator capit untuk membersihkan tumpukan kayu glondongan di area Pesantren Darul Muklisin, Tanjung Karang, Aceh Tamiang. Di sektor air bersih, perusahaan memulihkan fasilitas Operasi IPA Rantau dengan kapasitas aliran 40 liter per detik yang kini kembali berfungsi normal.
Dukungan pemulihan konektivitas juga dilakukan melalui rehabilitasi Jembatan Lawe Mengkudu dengan bentang 36 meter dan Jembatan Penanggalan dengan bentang 48 meter di Kabupaten Kutacane, Aceh Tenggara, yang kini telah tersambung kembali.
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Mardiansyah, menegaskan fokus perusahaan saat ini adalah memastikan dampak nyata dirasakan langsung oleh masyarakat terdampak.
“Kami memastikan koordinasi lapangan berjalan lancar agar hunian berkualitas, segera siap digunakan warga,” tutupnya.