Pihak Pemkab Simalungun memantau adanya ternak babi yang mati (IDN Times/Patiar Manurung)
Menindaklanjuti informasi tersebut, Bupati Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Simalungun JR Saragih melalui Dinas Ketahanan Pangan Perikanan dan Peternakan bersama Dinas Kesehatan, polisi dan Camat Siantar menggelar rapat sekaligus sosialisasi kepada masyarakat. Pada rapat itu dibahas adanya babi mati, Kamis 28 November dan ditanyakan juga apakah masih ada temuan lain.
Kepala Ketahanan Pangan Perikanan dan Peternakan, Pardomuan Sijabat mengatakan pihaknya akan membuat posko dan membentuk tim yang terdiri dari TNI, polisi, Dinkes dan pihak mereka. Ia berharap warga memberi informasi kepada Pemkab Simalungun sehingga langkah pencegahan dapat dilakukan.
Kabid Ketahanan Pangan, Perikanan, dan Peternakan, Posman Tobing mengatakan bahwa babi yang mati milik warga masih diduga kena virus. Namun pada ciri-cirinya, babi yang terkena virus ditandai dengan menurunya selera makan, demam tinggi, kejang dan pada permukaan kulit serta organ bagian dalam pada babi.
Menurut Posman Tobing, sejauh ini belum ada obat untuk menyembuhkan babi dari virus kolera. Langkah yang bisa diambil hanya pencegahan agar tidak menular. Pertama, membersihkan kandang dengan teratur menggunakan air bersih dan disarankan air panas, ditambah dengan menyemprot deisfektan. Pihaknya juga menyarankan kepada peternakan agar tidak memberi makan babi dari sisa makanan pesta maupun dari rumah makan.