[Update] Banjir Bandang Parapat: 18 Rumah Dilaporkan Rusak

Simalungun, IDN Times - Bencana alam banjir bandang dan tanah longsor melanda kawasan wisata Danau Toba, Kabupaten Simalungun, pada Minggu sore, 16 Maret 2025. Akibatnya, ratusan rumah terdampak dan puluhan di antaranya mengalami kerusakan. Pemerintah daerah bersama tim gabungan saat ini tengah berupaya membersihkan material banjir dan memulihkan kondisi wilayah.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Simalungun, Tua Viktor Manuel Purba, mengungkapkan bahwa sebanyak 277 rumah terdampak, dengan 18 rumah mengalami kerusakan.
"Yang terdampak banjir 277 rumah, 18 rumah rusak," ujarnya, Senin, (17/3/2025).
Banjir bandang terjadi di Kecamatan Parapat, sementara tanah longsor terjadi di perbukitan Desa Soalan, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon. Berdasarkan data BPBD Simalungun, sebanyak 181 kepala keluarga (KK) turut terdampak akibat bencana ini.
1. 5 rumah mengalami kerusakan serius

Bencana ini menyebabkan kerusakan infrastruktur dan permukiman warga, terutama di Jalan Anggarajim, yang menjadi wilayah terdampak paling parah. Lima rumah di lokasi ini mengalami kerusakan serius akibat banjir.
"Wilayah yang paling terdampak adalah di Jalan Anggarajim, karena di sana terdapat lima rumah yang mengalami kerusakan parah. Namun, kami pastikan proses pembersihan dan pemulihan akan terus berjalan," jelas Tua Viktor Manuel Purba.
Meskipun banyak rumah terdampak, tidak ada warga yang mengungsi ke posko darurat. "Meski demikian, tidak ada warga yang mengungsi ke lokasi pengungsian, karena sebagian besar memilih tinggal sementara di rumah sanak saudara," tambahnya.
2. Upaya pembersihan dilakukan tim gabungan

Tim gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, BPBD/Damkar Simalungun, serta masyarakat setempat, telah dikerahkan untuk membersihkan material banjir di tiga lokasi utama yakni; Jalan Anggarajim, Kelurahan Parapat; RSUD Parapat dan Jalan Sisingamangaraja, Kota Parapat.
"Saat ini, kami tengah melakukan pembersihan material banjir di tiga titik utama yang terdampak. Tim gabungan telah dikerahkan untuk mempercepat proses pemulihan," jelas Tua Viktor.
Proses ini dilakukan secara bertahap untuk memastikan akses kembali normal serta menghindari potensi bencana susulan.
3. Warga tetap diimbau untuk waspada

Plt Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Yudhi Surya Markus Pinem, mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana lanjutan.
"Kita dari Polda Sumut, melalui Polres Simalungun, telah menurunkan sejumlah personel ke lokasi. Kita juga mengimbau masyarakat agar tetap berhati-hati," ujar Yudhi.
Pembersihan material longsor telah dilakukan sejak pagi hari dengan melibatkan berbagai pihak.