Apartemen di Medan Disulap Jadi Pabrik Cairan Vape Bernarkoba

Intinya sih...
Liquid vape menjadi media baru peredaran narkoba
Diproduksi di apartemen mewah, dijual dengan harga tinggi
Dua pengendali rumah produksi masih diburu
Medan, IDN Times - Sebuah apartemen mewah di kawasan Kesawan, Medan Barat, ternyata disulap menjadi pabrik rumahan pembuat liquid vape ilegal yang mengandung narkotika golongan I. Dari pengungkapan itu, polisi menangkap dua orang; AS dan JH.
Temuan ini bukan hanya yang pertama di Sumut, tetapi juga kasus pertama di Indonesia yang memanfaatkan vape sebagai sarana distribusi narkoba berbahaya.
1. Liquid vape jadi media baru peredaran narkoba
Kapolda Sumut Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto dalam keterangan resminya mengungkap, pabrik ini memproduksi ribuan catridge liquid vape yang mengandung epilon dan NTF jenis PFBP serta PV8. Semua zat itu masuk kategori narkotika golongan I. Barang haram ini siap diedarkan ke berbagai wilayah di Sumut dan sekitarnya.
“Pabrik ini telah memproduksi ribuan catridge yang akan diedarkan di Sumut dan sekitarnya, dengan potensi nilai edar mencapai Rp300 miliar,” ujar Whisnu dalam keterangan resmi, Rabu (2/7/2025).
Biasanya, liquid ilegal hanya mengandung obat keras, namun kali ini level bahayanya jauh di atas itu. “Ini bukan sekadar pelanggaran, ini ancaman serius terhadap generasi muda,” ungkapnya.
2. Diproduksi di apartemen mewah, dijual dengan harga tinggi
Penggerebekan dilakukan di sebuah apartemen mewah yang ternyata menyimpan tiga ruang produksi. Salah satunya digunakan untuk melakukan produksi. Setelah diproduksi, liquid kemudian dijual dengan harga elangit. Bahkan omzetnya juga fantastis. Total 3.000 catridge telah diproduksi selama dua bulan beroperasi.
“Awalnya, mereka gagal dalam delapan percobaan, sebelum berhasil di percobaan kesembilan,” ujar Direktur Reserse Narkoba Polda Sumut Kombes Jean Calvijn Simanjuntak.
Polisi menyita sisa bahan baku, mesin produksi, hologram palsu, hingga rekaman CCTV sebagai barang bukti. Dua pelaku diketahui merupakan residivis narkoba, dan saling bekerjasama sejak satu dari mereka kewalahan menangani produksi.
Sementara pria berinisial AS dan JH yang ditangkap bertugas sebagai memproses bahan baku menjadi liquid dan juga melakukan pengemasan untuk dipasarkan.
3. Dua pengendali rumah produksi masih diburu
Sampai saat ini, kasus itu terus dikembangkan. Polisi tengah memburu dua orang, diduga sebagai pengendali. Hasil penyelidikan menunjukkan, para tersangka sudah enam kali melakukan pengiriman barang.
"Kami masih mengejar dua orang yang bertugas sebagai pengendali pabrik liquid vape tersebut," ujar Jean Calvijn.