Ilustrasi borgol. (IDN Times/Mardya Shakti)
Penggerebekan dilakukan di sebuah apartemen mewah yang ternyata menyimpan tiga ruang produksi. Salah satunya digunakan untuk melakukan produksi. Setelah diproduksi, liquid kemudian dijual dengan harga elangit. Bahkan omzetnya juga fantastis. Total 3.000 catridge telah diproduksi selama dua bulan beroperasi.
“Awalnya, mereka gagal dalam delapan percobaan, sebelum berhasil di percobaan kesembilan,” ujar Direktur Reserse Narkoba Polda Sumut Kombes Jean Calvijn Simanjuntak.
Polisi menyita sisa bahan baku, mesin produksi, hologram palsu, hingga rekaman CCTV sebagai barang bukti. Dua pelaku diketahui merupakan residivis narkoba, dan saling bekerjasama sejak satu dari mereka kewalahan menangani produksi.
Sementara pria berinisial AS dan JH yang ditangkap bertugas sebagai memproses bahan baku menjadi liquid dan juga melakukan pengemasan untuk dipasarkan.