Anies Baswedan saat menjawab langsung pertanyaan dari anak-anak muda Medan (IDN Times/Eko Agus Herianto)
Tak hanya soal penyandang disabilitas, Anies juga menjawab pertanyaan dari mahasiswa yang berasal dari desa terpencil yang mengeluh tentang pemaksimalan dana desa.
"Dana desa ini pengaturannya terlalu kaku oleh pemerintah pusat, seolah desa itu kebutuhannya sama dan bisa diseragamkan. Harus ada mekanisme musyarawah untuk pemanfaatan dana desa oleh masyarakat. Kemudian kami berharap anak muda memberi gagasan soal pengawasan, sebab jumlah desa amatlah banyak," ucap Anies.
Dirinya berpendapat jika pendidikan di perguruan tinggi biayanya amat mahal. Hal ini membuat ada keluarga yang merasa berat jika harus membayar kuliah.
"Keluarga miskin mungkin terbantu dengan adanya program beasiswa. Namun, yang kasihan itu keluarga menengah. Nah, kita ingin masuk di keluarga menengah ini agar memiliki kesetaraan," ujarnya.
Anies memberi solusi bagaimana menghadapi masalah ini. Salah satunya ialah dengan memberikan anggaran yang besar bagi pendidikan tinggi.
"Pemerintah harus memberi anggaran yang besar bagi pendidikan tinggi. Pemerintah juga harus berhenti memandang anggaran pendidikan sebagai biaya. Pemerintah harus memandang sebagai investasi. Karena kalau dipandang begitu pemerintah akan mau mengeluarkan anggaran yang banyak untuk keuntungan yang lebih besar," jawabnya.