Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Aksi di Medan tuntut Fadli Zon minta maaf (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Medan, IDN Times - Amarah publik tersaji di Kota Medan pasca kalimat kontroversial yang diloloskan dari mulut Fadli Zon selaku Menteri Kebudayaan. Perkumpulan aktivis yang menamai gerakan mereka sebagai Solidaritas Puan Indonesia, membentangkan spanduk besar di Fly Over bertuliskan "Kami menuntut Fadli Zon menarik pernyataan dan meminta maaf kepada seluruh korban pemerkosaan massal 1998 dan perempuan Indonesia".

Bagi mereka, ucapan Fadli Zon baru-baru ini yang mengatakan bahwa pemerkosaan massal 1998 cuma rumor adalah omong kosong. Sebab mereka menilai banyak kasus pemerkosaan yang terjadi pada tahun 1998, terutama di Kota Medan.

1. Massa aksi nilai statement yang diucapkan Fadli Zon soal pemerkosaan 1998 telah melukai hati

Aksi yang diadakan aktivis Suara Puan Indonesia di Medan (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Lusty Malau mewakili massa aksi cukup menyayangkan statement Menteri Kebudayaan, Fadli Zon. Selain memantik kemarahan publik, Fadli Zon baginya juga memberikan luka.

"Baru-baru ini menteri kebudayaan Fadli Zon, mengeluarkan statement yang melukai, luka yang belum sembuh dari korban pelecehan seksual tahun 1998. Di mana Fadli Zon mengatakan kekerasan seksual tak pernah terjadi, itu adalah rumor. Dan tentu itu melukai semua perempuan korban kekerasan seksual," kata Lusty kepada IDN Times, Rabu (18/6/2025).

Aksi yang mereka helat tak lupa membawa spanduk protes cukup besar. Spanduk itu dibentangkan di Fly Over Jamin Ginting sehingga mencuri perhatian pengguna jalan. Tak hanya itu, mereka juga menggelar aksi tabur bunga sebagai simbol duka.

"Kita baru baru ini ikut konferensi pers dengan aktivis perempuan yang tergabung dalam tim gabungan pencari fakta. Mereka mengatakan ini sangat mengecewakan. Perlu solidaritas perempuan dari berbagai daerah," lanjutnya.

2. Pemerkosaan massal 1998 tak boleh dilupakan

Editorial Team

Tonton lebih seru di