Medan, IDN Times – Teror bangkai satwa terhadap para pegiat dan jurnalis terus terjadi di Indonesia. Pasca teror kepala babi dan bangkai tikus kepada Tempo, kini giliran aktivis lingkungan dan masyarakat adat yang mendapatkan serangan itu.
Adalah Delima Silalahi, aktivis dari Kelompok Studi dan Pengembangan Prakarsa Masyarakat (KSPPM), mendapatkan teror berupa bangkai burung. Teror itu baru diketahuinya pada Jumat (30/5/2025).
Bangkai burung itu dikemas layaknya paket. Dikemas ke dalam kardus dan kantongan plastik. Bungkusan itu pertama kali diketahui oleh Asisten Rumah Tangga (ART) yang bekerja di rumahnya di kawasan Kecamatan Siborong-borong, sekitar pukul 08.15 WIB.
“Saat bersih-bersih, tiba-tiba dia lihat ada paket dibungkus plastik oranye,” kata Delima kepada IDN Times, Jumat petang.
Bangkai burung yang dikirim peneror dalam keadaan berdarah-darah. Kondisi darahnya juga sudah mengering.