Medan, IDN Times - Gelombang kritik terhadap sistem peradilan militer hari ini diangkat menjadi tajuk esensial Aksi Kamisan. Belasan aktivis dengan poster-poster dan payung hitam khasnya, khusyuk berdiri sembari menyampaikan sejumlah unek-unek mereka.
Salah satu yang menarik atensi adalah peristiwa penembakan anggota TNI terhadap seorang remaja di bawah umur. Bagi massa aksi, terdapat bias tuntutan hukuman yang dialamatkan kepada 2 pelaku anggota TNI tersebut. Mereka menilai tuntutan 18 bulan penjara sangat sedikit, mengingat kasus penembakan itu menyebabkan remaja berinisial MAF meninggal dunia.