Sanggar Sasude tampil pertunjukan Nyanyian Orang Pinggiran (IDN Times/Indah Permata Sari)
Hal ini juga mengingat bahwa, masyarakat yang berada dibantaran sungai Deli merupakan masyarakat pra sejahtera dengan berbagai kompleks permasalahan untuk bangkit maju.
“Dari segi pendidikan, anak-anak disitu kurang fasilitas. Jadi kita datang memberikan peluang fasilitas untuk anak-anak terutama kegiatan pengembangan minat bakat,” jelasnya saat memproses berdirinya Sanggar Sasude Medan.
Menurutnya, jika hal ini dibiarkan dan tidak ada yang peduli untuk melakukan perubahan pendidikan pada anak dibantaran Sungai Deli maka akan menjadi bom waktu sehingga mengakibatkan masalah yang sangat besar lagi kedepannya.
“Kita coba untuk membuka mata, telinga, dan hati banyak orang. Dengan pertunjukan ini mereka bisa melihat,” jelasnya.
Bagi Lukman, hal ini penuh dengan pro dan kontra untuk melakukan perubahan lebih baik demi masa depan anak-anak.
“Aku 4 tahun di sana juga harus membatasi diri untuk di lingkungan itu. Karena memang kuat sekali bicara tentang hal yang negatif seperti itu,” tuturnya.
Saat ini menurutnya, Pemerintah harus lebih sadar dan peka kepada anak-anak dibantaran Sungai Deli agar memikirkan masa depan mereka.
“Secara hak mereka seharusnya mendapatkan fasilitas yang layak apalagi sedang berkembang tumbuh. Semoga Pemerintah melihat ini, memberikan kontribusi yang seharusnya diberikan pemerintah untuk masyarakat tepian sungai Deli,” jelas Lukman.
Lukman juga menambahkan bahwa, masih banyak orang-orang terkhusus warga Kota Medan belum peka dengan bantaran sungai Deli.
“Seakan-akan Sungai Deli itu suatu hal yang gak baik. Jadi kami berharap dan coba merubah pola itu. Jadi kam mencoba wajah sungai Deli itu lebih baik lagi,” tambahnya.