Massa aksi soraki mobil Brimob yang lewat (IDN Times/Eko Agus Herianto)
Salah satu yang disorot ialah saat banyak diduga aparat kepolisian tanpa pakaian dinas menangkap massa aksi. Dalam aksi itu turut diiringi kekerasan seperti pemukulan, penarikan, bahkan ada yang ditendang.
"Bentuk represfitasnya kemarin ketika aksi berlangsung, pihak polisi dengan dalih pengamanan, melakukan tindak represifitas kepada massa aksi. Padahal awalnya massa aksi mau menyampaikan aspirasinya. Akan tetapi justru pihak kepolisian melakukan tindakan keji dan berlebihan," beber Alfandi.
Aktivis Kamisan berorasi di pusat kota. Apa yang mereka sampaikan memantik atensi para pengguna jalan yang lewat.
Bahkan pantauan IDN Times, para aktivis Kamisan serempak menyoraki mobil Brimob lewat di hadapan mereka. Bagi Alfandi, apa yang mereka lakukan sebagai respon dari betapa kecewanya mereka dengan aparat penegak hukum.
"Itu (sorakan) sebenarnya respon dari kawan-kawan yang resah bahwa semakin hari pihak kepolisian semakin menjadi-jadi tindak brutalitasnya dan kesewenang-wenangan dalam menggunakan kekuasaannya. Itu sebenarnya respon bahwa ketika berkali-kali mahasiswa melakukan aksi membawa tangan kosong, tapi aparat mengamankan masyarakat dengan menggunakan alat pentungan, tameng, dan senjata laras panjang. Padahal mereka (massa aksi) menggunakan tangan kosong. Dan juga banyak kasus lain seperti salah tangkap yang melibatkan anggota kepolisian," jelas Alfandi.