Akhyar Ungkap Dugaan Kecurangan Pilkada, Ridha-Rani Gelar Sayembara

Medan, IDN Times- Dugaan kecurangan di Pemilihan kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 terutama menyangkut netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) masih dalam sorotan. Teranyar, Mantan Wali Kota Medan Akhyar Nasution mengungkap soal dugaan adanya instruksi kepada kepala lingkungan (kepling) untuk memenangkan calon tertentu di Pilkada Medan maupun Sumatra Utara.
"Kepling-kepling di Medan ini sekarang mendapat tugas baru, tugas baru itu antara lain wajib memenangkan calon tertentu di setiap TPS," kata Akhyar Nasution di Medan, Rabu (23/10/2024).
1. Akhyar menyebut kepling juga diduga diminta memanipulasi C6
Akhyar mengatakan dari cerita kepling, mereka diminta memenangkan 50 persen lebih suara di setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS). Selain itu juga mereka diminta mencari minimal 30 orang yang tidak mendapat C6 atau surat pemberitahuan pemungutan suara kepada pemilih dari KPU.
"Ada potensi C6 tidak terbagi semua, karena sebagian warga Medan kan tempat tinggal di luar kota. Setiap kepling hari mampu mencari 30 orang minimal per TPS, siapapun dia terserah, ini adalah untuk C6 yang tidak terbagi," imbuhnya.
2. Akhyar juga sebut arahan membuat video dukungan dari warga
Akhyar juga mengatakan para kepling ini juga dituntut mencari 5 orang setiap hari untuk membuat video dukungan kepada calon. Nantinya dilaporkan ke camat setiap harinya.
"Jadi mereka mencari 5 orang minimal untuk divideokan mendukung calon tertentu dan itu video dilaporkan ke camat dan ini tekanannya itu dari lurah dan camat," kata pria yang sebelumnya maju Pilwalkot Medan 2020 itu.
Akhyar tak membeberkan siapa calon yang dimaksud. Namun dia berharap hal-hal seperti ini tidak terjadi dan disalahgunakan.
3. Tim Ridha Rani gelar sayembara dugaan kecurangan Pilkada
Sementara Tim pasangan calon (Paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Nomor urut 2, Ridha Dharmajaya dan Abdul Rani juga mengaku sudah mendengar soal dugaan-dugaan kecurangan ini oleh aparat pemerintahan. Mereka menggelar sayembara untuk warga yang bisa mengirimkan video dugaan kecurangan.
"Kami dari tim pemenangan Ridha-Rani mengajak semua kelompok relawan, kelompok masyarakat para pendukung tim Berani (Ridha- Rani), bilamana ada yang menemukan dan menangkap ada aparat pemerintahan baik Kepling, Lurah, Camat yang mengarahkan untuk memenangkan salah satu calon tertentu untuk melaporkan kepada kami yang disertakan video bukti kecurangan itu," kata Sekretaris Umum Tim Sukses Ridha-Rani, Boydo HK Panjaitan di Posko Pemenangan Ridha-Rani, Jalan Pemuda, Rabu (23/10/2024).
Pihaknya menjanjikan akan memberikan hadiah sebesar Rp2 juta. Ia mengatakan video bukti kecurangan itu bisa diantarkan langsung ke Posko Pemenangan di Jalan Pemuda atau ke dirinya.
Politisi PDI Perjuangan itu juga mendesak agar Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Medan untuk melakukan investigasi terkait adanya dugaan-dugaan potensi kecurangan di Pilkada Medan untuk memenangkan salah satu calon tertentu.
"Kita, berharap kepada Bawaslu Kota Medan untuk juga melakukan investigasi terkait informasi potensi terjadinya kecurangan pada Pilkada Medan yang melibatkan aparat pemerintahan baik itu Camat, Lurah dan Kepling," pungkasnya.