PT Agincourt Resources (PTAR), meluncurkan Program Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pertanian Terpadu di Kecamatan Batangtoru dan Kecamatan Muara Batangtoru, Tapanuli Selatan, Sumatra Utara. (Dok. IDN Times)
Koordinator Bidang Program, Data, dan Kemitraan BBPPMPV Pertanian, Iip Ichsanudin, mengatakan program ini bermanfaat dalam mengembangkan SDM yang unggul dan berkualitas di bidang pertanian. Kecukupan SDM merupakan investasi daerah dan negara, sekaligus fondasi mewujudkan Indonesia Emas 2045.
“Kita tidak boleh berhenti pada seremoni saja, tetapi harus melesat supaya SMKN 1 Batangtoru dan SMKN 1 Muara Batangtoru bisa menjadi episentrum pengembangan pertanian di Tapanuli Selatan,” kata Iip.
Sementara itu, Plt. Kepala Cabang Dinas Pendidikan Padangsidimpuan, Benny Damanik, mengatakan Program Pengembangan SMK Pertanian Terpadu dapat menjadi solusi atas masalah yang dihadapi di Tapanuli Selatan, yakni terbatasnya kemampuan bertani terutama di kalangan anak muda. Padahal, menurutnya, sekitar 80% mata pencaharian warga Tapanuli Selatan bergantung pada sektor pertanian yang mayoritas menghasilkan karet.
Adapun, jumlah petani di Kecamatan Batangtoru mencapai 70% dari populasi jumlah penduduk Batangtoru, atau sekitar 23.000 petani. Karet memegang peran penting di Batangtoru. Luas panen karet pada 2018 mencapai 5.449 hektar, disusul kelapa sawit 2.118 hektar dan padi sawah 1.948 hektar.
“Maka itu saya berharap kehadiran program ini bisa membaca kearifan lokal dan memacu banyak siswa memiliki kemampuan bagus untuk mengembangkan komoditi pertanian di Tapanuli Selatan,” tutur Benny.