Kondisi Kabupaten Aceh Tamiang pascabanjir. (Dokumentasi warga untuk IDN Times)
BNPB menyebutkan masih ada sejumlah kabupaten kota di Aceh yang mengalami kesulitan air bersih, layanan kesehatan, serta jaringan komunikasi pascabanjir bandang dan tanah longsor. Daerah itu rata-rata berada di wilayah timur dan tengah Aceh.
“Untuk air bersih, ini ada beberapa yang belum lancar. Karena sumber air bersihnya terkena banjir,” kata Suharyanto.
Dia menyebutkan daerah yang belum lancar air bersih, yakni Kabupaten Aceh Tamiang, Kota Langsa, Kabupaten Aceh Timur, Kabupaten Aceh Utara, Kota Lhokseumawe, Kabupaten Bireuen, Kabupaten Pidie Jaya, dan Kabupaten Bener Meriah.
BNPB akan terus berkoordinasi dengan Menteri PU untuk melaksanakan perbaikan air bersih di kabupaten kota tersebut.
Selanjutnya untuk layanan kesehatan, dari 65 rumah sakit umum yang ada, tujuh mengalami rusak ringan, 17 rusak sedang dan satu rusak berat. Rumah sakit yang beroperasi saat ini ada 58, sedangkan tidak beroperasi secara penuh enam.
“Yakni, Kabupaten Aceh Tamiang, Kabupaten Aceh Timur, Kabupaten Aceh Utara, Kabupaten Aceh Tengah, Kabupaten Bener Meriah, dan Kabupaten Gayo Lues,” ujar Suharyanto.
Untuk jumlah puskesmas, BNPB mencatat dari 309, sebagian besar sudah beroperasi 251 dan tidak beroperasi 58.
Sehubungan dengan itu, Suharyanto menyebutkan dari 15 dari 18 kabupaten kota di Aceh yang terkena bencana hidrometeorologi mulai pulih. Namun demikian, masih ada lima daerah lagi yang menggunakan bantuan internet satelit.
“Di antaranya Kabupaten Aceh Tengah, Kabupaten Bener Meriah, Kabupaten Aceh Tenggara, Kabupaten Gayo Lues, dan Kabupaten Aceh Tamiang,” kata Suharyanto.
Kepala BNPB itu mengaku bila jaringan komunikasi di daerah-daerah tersebut secara berangsur akan normal sehingga masyarakat bisa berkomunikasi ke luar.