91 Ribu Anak di Sumut Tak Pernah Imunisasi, Risiko Mengintai

- Akses langsung ke keluarga lewat dasawisma dan Posyandu
- Gandeng komunitas dan NGO demi jangkau daerah terpencil
- Risiko besar: penyakit lama bisa muncul kembali
Medan, IDN Times - Hingga pertengahan 2025, lebih dari 96 ribu anak di Sumatera Utara (Sumut) tercatat belum pernah menerima vaksin imunisasi sama sekali. Mereka masuk dalam kategori zero-dose, yaitu kelompok anak yang sangat rentan terhadap penyakit menular seperti polio, campak, dan difteri. Situasi ini mengkhawatirkan karena bisa memicu kemunculan kembali penyakit yang selama ini telah berhasil ditekan.
Pemerintah Provinsi Sumut melalui Dinas Kesehatan dan TP PKK Sumut merencanakan sejumlah strategi.
1. Akses langsung ke keluarga lewat dasawisma dan Posyandu

Ketua TP PKK Sumut, Kahiyang Ayu, menyebut bahwa intervensi akan dilakukan dengan menjangkau keluarga anak-anak zero-dose secara langsung.
“Di PKK itu kita punya Dasawisma, kelompok terkecil yang bisa menjangkau hingga keluarga, kita akan memaksimalkannya mengatasi zero-dose, selain itu juga memaksimalkan Posyandu,” kata Kahiyang dalam rapat koordinasi yang digelar pada, Jumat (25/7/2025).
2. Gandeng komunitas dan NGO demi jangkau daerah terpencil

Sebagian besar anak-anak yang belum divaksin berada di wilayah yang sulit dijangkau. Karena itu, kolaborasi lintas sektor jadi kunci.
“Kita tentu perlu mengidentifikasinya terlebih dahulu dan ini membutuhkan resource yang cukup besar karena itu kita bekerja sama dengan komunitas dan juga NGO, apalagi sebagian besar anak-anak kita yang tidak tersentuh vaksin itu ada di wilayah terpencil,” ujar Kahiyang.
3. Risiko besar: penyakit lama bisa muncul kembali

Kepala Dinas Kesehatan Sumut, Muhammad Faisal Hasrimy, mengingatkan bahwa jika tidak segera diatasi, penyakit menular yang sebelumnya berhasil dikendalikan bisa kembali menyebar.
“Itu yang kita khawatirkan bila semakin banyak anak-anak kita yang tidak divaksin, mereka rentan terkena penyakit dan penyakit-penyakit yang sudah lama bisa kita atas kembali muncul, seperti polio, padahal tahun 2014 kita sudah mendapat sertifikat bebas polio, di 2024 ada kasus polio muncul dan ini mengancam anak-anak lainnya,” pungkasnya.