Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Gubsu_Tinjau Jembatan Desa Sei Musam dan Kuala Musam Kec.Batang Serangan Langkat 8 (1).jpg
Gubernur Sumatera Utara meninjau Bobby Nasution didampingi Wakil Bupati Langkat Tiorita Surbakti meninjau jalan dan jembatan yang rusak di Desa Sei Musam dan Kwala Musam Kecamatan Batangserangan, Kabupaten Langkat, Sabtu (27/9/2025). (Dok Diskominfo Sumut)

Langkat, IDN Times – Setelah sempat gagal dikerjakan pada 2023, pembangunan tujuh jembatan di Desa Sei Musam dan Kwala Musam, Kecamatan Batangserangan, Kabupaten Langkat, akan kembali dilanjutkan. Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution memastikan proyek vital ini masuk agenda tahun 2026, dengan harapan bisa mendukung konektivitas wisata Bahorok–Tangkahan.

Tak hanya jadi akses bagi masyarakat, jembatan ini juga menjadi jalur utama wisatawan menuju dua destinasi unggulan Sumut: Bukit Lawang dengan orangutan dan Tangkahan dengan ekowisata gajah. Warga dan pelaku wisata menyambut positif rencana ini karena selama hampir setahun mereka terpaksa memakai jembatan darurat dari papan kayu.

1. Proyek jembatan sempat gagal, kini dilanjutkan dengan skema baru

ilustrasi jembatan gantung (pexels.com/Ali Kazal)

Bobby menyebut, pembangunan jembatan akan menggunakan skema Bantuan Keuangan Provinsi (BKP) yang dialihkan ke Pemkab Langkat. Menurutnya, cara ini lebih efisien dibandingkan dikerjakan langsung oleh provinsi.

“Finansial pembangunan tetap dari Pemprov Sumut, namun pembangunan itu nantinya Pemkab Langkat. Ini kita minta perencanaannya dari kabupaten, karena kalau dari provinsi prosesnya agak sedikit panjang, karena sudah pernah dikerjakan provinsi tapi gagal,” ujar Bobby saat meninjau lokasi jembatan, Sabtu (27/9/2025).

2. Jadi penghubung wisata Bahorok dan Tangkahan

Tiga ekor gajah menyusuri sungai sambil membawa makanan menuju kandangnya di kawasan Tangkahan, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara. (Mirza Baihaqie for IDN Times)

Ketujuh jembatan ini punya peran besar karena menjadi penghubung antara dua kawasan wisata unggulan Sumut. Bukit Lawang dikenal sebagai rumah orangutan, sementara Tangkahan punya ekowisata dan pusat konservasi gajah. Kedua kawasan ini sudah lebih dulu dihubungkan jalan baru pada 2023, dan jembatan akan memperkuat aksesnya.

Bobby memperkirakan biaya pembangunan mencapai Rp78 miliar.

"Proyek ini diharapkan membawa manfaat besar bagi masyarakat, pelaku usaha, serta meningkatkan konektivitas pariwisata antara Bahorok dan Tangkahan,” jelasnya.

3. Warga berharap pembangunan bisa terafiliasi

Tiga ekor gajah menyusuri sungai sambil membawa makanan menuju kandangnya di kawasan Tangkahan, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara. (Mirza Baihaqie for IDN Times)

Warga yang tinggal di sekitar jembatan mengaku kesulitan beraktivitas selama hampir setahun karena akses utama rusak. Mereka hanya bisa menggunakan jembatan darurat dari papan kayu bantuan swasta. Situasi ini tentu menyulitkan, apalagi bagi mereka yang bergantung pada aktivitas wisata.

Wakil Bupati Langkat, Tiorita Surbakti, juga menegaskan dukungan Pemkab terhadap program ini. Ia mengatakan pihaknya segera menyusun perencanaan agar pembangunan bisa dimulai tepat waktu. “Kami berharap jembatan ini benar-benar bisa terwujud pada tahun 2026,” ucapnya.

Editorial Team