555 Prajurit TNI dari Aceh Dikirim ke Papua

Pelepasan keberangkatan para prajurit dari yonif yang terletak di Kabupaten Aceh Barat, Aceh, itu turut dihadiri keluarga beserta sanak saudara. Air mata dan senyum kebanggaan menyertai para prajurit ke medan tugas.

Tugas operasi dikatakan Bambang, merupakan kehormatan dan kebanggan bagi setiap prajurit TNI. Oleh karena itu, para prajurit diminta melaksanakan kepercayaan negara ini dengan penuh rasa tanggung jawab.

Dia mengingatkan kepada para prajurit untuk pahami dan kuasai tugas pokok masing-masing, terutama segera beradaptasi di daerah operasi. 

“Pahami kondisi wilayah dan potensi kerawanan yang ada. Pertajam naluri tempur dan naluri intelijen kalian agar mampu mendeteksi berbagai kemungkinan yang dapat membahayakan diri dan kesatuan,” kata Bambang.

Bambang juga mengingatkan para prajurit untuk selalu waspada, siap siaga, dan jangan pernah ragu dalam menjalankan tugas. Hormati budaya dan adat istiadat masyarakat setempat serta rebut simpati, hati, dan pikiran rakyat. 

“Jalin komunikasi yang harmonis dengan komponen bangsa dan tokoh masyarakat serta selalu melaksanakan koordinasi dengan aparat atau instansi pemerintah daerah setempat,” ujar kasum TNI.

Tidak hanya itu, prajurit yang dikirim tugas diminta memegang teguh Sumpah Prajurit, Sapta Marga dan Delapan Wajib TNI, sebagai pedoman moral etika serta bertindak maupun berinteraksi dengan masyarakat. 

Para prajurit juga diminta menjaga martabat, kehormatan, dan citra TNI dengan menghindari segala bentuk pelanggaran. Sebaiknya kehadiran para prajurit dikatakan Bambang, harus memberikan rasa aman kepada rakyat dan membantu aparat terkait dalam mengatasi permasalahan di wilayah.

“Kemudian utamakan faktor keamanan dan keselamatan. Karena keluarga menunggumu pulang dalam keadaan sehat dan selamat. Bangun semangat jiwa korsa dan ciptakan kegiatan-kegiatan kreatif untuk menghilangkan kebosanan dan menghindari kecerobohan,” pesan Bambang.