Famatö Harimao, sebuah upacara pembersihan dosa (budayasumut.com)
Inilah contoh paling ekstrem dari sebuah transformasi budaya. Dahulu, masyarakat Nias Selatan memiliki ritual agung yang amat sakral bernama Famatö Harimao, sebuah upacara pembersihan dosa seluruh komunitas yang hanya diadakan tujuh atau empat belas tahun sekali. Dalam ritual ini, sebuah patung harimau diarak keliling kampung sebelum dipatahkan dan dihanyutkan ke sungai sebagai simbol pembuangan segala keburukan.
Namun, seiring masuknya ajaran baru, ritual ini dianggap tidak sejalan dan akhirnya berhenti total. Punah. Uniknya, puluhan tahun kemudian tradisi ini "dihidupkan" kembali dengan nama Famadaya Harimao (perarakan patung harimau). Versi modern ini murni sebuah pertunjukan budaya. Tujuannya bukan lagi penebusan dosa, melainkan untuk melestarikan memori sejarah dan menjadi daya tarik wisata.
Lima tradisi, lima cerita, lima warisan budaya yang sedang berjuang di tengah zaman. Mengenal warisan ini bukan sekadar nostalgia, melainkan sebuah langkah untuk memahami siapa kita. Mungkin, di tangan generasi kitalah nasib tradisi-tradisi ini akan ditentukan.