Setiap hari kita melewati jalanan Kota Medan, menyebut nama-nama kecamatannya tanpa berpikir dua kali. "Mau ke Helvetia," "Nongkrong di Petisah," atau "Ada urusan di Marelan." Nama-nama ini begitu akrab di telinga, seolah sudah ada dari sananya. Tapi, pernahkah kamu bertanya, kenapa namanya begitu?
Ternyata, di balik setiap nama kecamatan di kota kita ini tersimpan cerita yang luar biasa. Ini bukan sekadar label administratif, melainkan kepingan puzzle sejarah tentang sultan, tuan kebun dari Eropa, pedagang dari India, hingga celetukan iseng para pekerja pabrik es.
Mengetahui asal-usulnya seperti membuka kapsul waktu, membuat kita lebih mengerti jiwa dan identitas Medan sebagai "miniatur Indonesia". Mari kita telusuri lima kisah tak terduga di balik nama-nama kecamatan ikonik di Medan!