Hermansyah pun bercerita pengalamannya selama bergabung di platform online. Omzet usahanya diakui meningkat pesat.
“jadi setiap bulan ini terus meningka. Usaha burger kami bisa cepat berkembang dengan bergabung ke GrabFood, seharinya bisa lebih dari 50 pesanan kami kerjakan dari GrabFood,” ungkapnya.
Dia mengaku selama berjualan online, kesejahteraan hidupnya terus terangkat. Dia melihat teknologi hari ini bisa membantu semua orang. Selain membantu tentu saja memudahkan hidup para penggunanya.
“Kalau mau makan sekarang tidak perlu repot, tinggal order. Kalau mau bekerja juga bisa bebas atur waktu untuk bekerja. Grab membuat hidup orang banyak menjadi lebih terbantu,” pungkasnya.
Riset dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS) dan Tenggara Strategics menunjukkan Grab berkontribusi sebesar Rp 2,66 triliun terhadap perekonomian Medan pada tahun 2018.
Kontribusi terbesar dihasilkan oleh mitra GrabBike sejumlah Rp 1,06 triliun, diikuti GrabFood sebesar Rp 1,03 triliun, GrabCar senilai Rp 541 milyar, GrabKios individual dan toko sebesar Rp 34 miliar. Sementara, pendapatan mitra pengemudi GrabBike meningkat sebesar 72 persen mitra GrabCar sebesar 86 persen.
Penjualan mingguan mitra merchant GrabFood meningkat sebesar 19 persen. Selain meningkatkan pendapatan para mitra, Grab juga berkontribusi dalam penciptaan lapangan kerja. Kemudian 31 persen mitra pengemudi GrabBike dan agen individual GrabKios, serta 29 persen mitra pengemudi GrabCar tidak memiliki sumber penghasilan tetap sebelum bermitra dengan Grab.
Sesuai dengan komitmen #GrabForGood yang mendorong teknologi yang dipakai Grab memainkan peranan penting dalam memberdayakan para penggunanya untuk memenuhi harapan, ambisi, dan mimpi mereka. Untuk semua mitra pengemudi, platform teknologi mobile yang digunakan Grab tidak hanya menyediakan keleluasaan, tetapi juga menghadirkan rasa damai bagi penggunanya.