Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Tangkapan layar google (IDN Times/Masdalena Napitupulu)

Medan, IDN Times - Jika kamu membuka laman google hari ini, kamu akan melihat seorang wanita menggunakan kacamata dan penutup kepala berlatar belakang halaman koran. Lebih jelas lagi, jika menggeser kursor ke atas, kamu akan melihat keterangan "Ani Idrus' 101st Birthday".

Siapa sih dia? Ia adalah seorang wartawati sekaligus pendiri Harian Waspada bersama suaminya, H. Mohamad Said, pada 1947. Berikut 5 fakta tokoh pers Ani Idrus yang dirangkum IDN Times. Yuk simak!

1. Seorang tokoh bidang pers yang berasal dari Sawahlunto, Sumatera Barat

Pexels.com/Burst

Ani Idrus salah seorang tokoh bidang pers yang berasal dari Sawahlunto, Sumatera Barat. Lahir pada 25 November 1918. Ani Idrus wafat pada 9 Januari 1999.

Ani Idrus memulai profesi sebagai wartawan tahun 1930 dengan mulai menulis di majalah "Panji Pustaka" Jakarta.

Kemudian, tahun 1936 bekerja pada Sinar Deli Medan sebagai pembantu pada majalah "Politik Penyedar".

2. Tahun 1947, bersama sang suami, Ani Idrus menerbitkan "Harian Waspada"

Pixabay/Free-Photos

Selanjutnya, tahun 1938, Ani Idrus menerbitkan majalah politik "Seruan Kita" bersama H. Moh. Said.

Tahun 1947, bersama sang suami, Ani Idrus menerbitkan "Harian Waspada" yang bertahan hingga saat ini. Dua tahun kemudian, Ani Idrus menerbitkan majalah "Dunia Wanita".

3. Selain berkontribusi di dunia jurnalistik dan politik, Ani Idrus juga berkecimpung dalam dunia pendidikan

(Ilustrasi pendidikan) IDN Times/Arief Rahmat

Selain berkontribusi di dunia jurnalistik dan politik, Ani Idrus juga berkecimpung dalam dunia pendidikan. Tahun 1953, ia mendirikan 'Taman Indria' berlokasi di Jl. S.M. Raja No. 84, Medan.

Kemudian, tahun 1987 ia mendirikan 'Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Pembangunan' (STIKP) Medan.

4. Melalui kiprahnya dalam bidang Jurnalistik, mengantarkan Ani Idrus banyak melakukan perjalanan Jurnalistik ke Luar Negeri

Unsplash.com/Glenn Carstens-Peters

Melalui kiprahnya dalam bidang Jurnalistik, mengantarkan Ani Idrus banyak melakukan perjalanan Jurnalistik ke Luar Negeri serta mendapatkan beragam penghargaan.

Pada 1990, dia mendapatkan penghargaan dari Menteri Penerangan R.I. sebagai wartawan di atas 70 tahun yang masih aktif berkontribusi di media massa.

5. Lewat kontribusi di bidang jurnalistik, Ani Idrus mendapatkan beragam penghargaan

ilustrasi mesin tik (pexels.com/Pixabay)

Sebelumnya, dia juga sempat mendapatkan penghargaan dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) pada 1959 dan tahun 1984 diangkat sebagai Penasehat 'Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia'.

Pada 1979, Ani Idrus menerima piagam Pembina Penataran Tingkat Nasional dari BP7 Jakarta.

Kemudian, tahun 1984, bersamaan dengan hari Pers Nasional menjadi anggota KPB (Kantor Perwakilan Bersama) di Jakarta dari tujuh Surat kabar terbesar di daerah.

Editorial Team