Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG_20251208_135835.jpg
English 1 Medan Ringroad menyerahkan bantuan kepada warga yang terdampak banjir (IDN Times/Indah Permata Sari)

Intinya sih...

  • Bantuan sembako dan bingkisan disalurkan kepada warga terdampak banjir di Kampung Sejahtera, Kota Medan

  • Ada sekitar 80 rumah terendam dan 4 rumah hanyut akibat banjir yang melanda kawasan tersebut

  • Sebagian warga mengungsi ke rumah keluarganya setelah aktivitas lumpuh total akibat banjir, dan berharap adanya bantuan dari pemerintah

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Medan, IDN Times - English 1 Medan Ringroad membagikam 100 paket bantuan sembako dan bingkisan kepada warga yang terdampak banjir di Kampung Sejahtera, Kota Medan, pada Senin (8/12/2025).

Centre Director English 1, Edy Lin, mengatakan donasi itu berasal dari manajemen dan perusahaan untuk membantu warga Kampung Sejahtera yang terdampak banjir.

“Kita tahu banyak permukiman terdampak. Kita berharap, bantuan ini bisa meringankan beban warga di sini,” ujarnya.

1. Bantuan terdiri dari sembako hingga bingkisan untuk anak-anak

English 1 Medan Ringroad menyerahkan bantuan kepada warga yang terdampak banjir (IDN Times/Indah Permata Sari)

Pihaknya akan selalu siap memberikan dukungan dan bantuan bagi warga yang terkena bencana.

“Kita juga berharap baik pemerintah maupun masyarakat yang masih dapat membantu, mungkin bisa kita sama-sama membantu warga daerah sini ataupun daerah lainnya yang terdampak bencana,” katanya.

Sejumlah bantuan yang diberikan mulai dari beras, minyak, biskuit, makanan ringan, sabun, hingga bingkisan untuk anak-anak.

“Jadi, memang kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan selama pasca banjir ini untuk warga. Mudah-mudahan kita bisa tetap memberikan support yang terbaik untuk warga-warga yang terdampak,” tutur Edy.

2. Ada sekitar 80 rumah terendam dan 4 rumah hanyut

English 1 Medan Ringroad menyerahkan bantuan kepada warga yang terdampak banjir (IDN Times/Indah Permata Sari)

Sementara itu, Kepala Lingkungan (Kepling) I, Kelurahan Petisah Tengah, Kecamatan Medan Petisah, Safriadi, mengungkapkan bahwa banjir besar yang melanda kawasan tersebut telah berdampak parah bagi warganya.

Ada sebanyak 89 kepala keluarga di lingkungan I hingga III terdampak, dengan sekitar 80 rumah terendam, bahkan empat di antaranya hanyut akibat tingginya debit air.

“Paling tinggi banjir kemarin sampai sekitar tiga meter. Makanya ada rumah yang hanyut, empat unit,” ujarnya saat ditemui Mistar, ketika pembagian bantuan dari English 1 di Jalan Airlangga Ujung, pada Senin (8/12/2025).

Menurut Safriadi, bantuan pada hari itu difokuskan untuk warga yang terdampak banjir pada 3 Desember, momen ketika sebagian besar warga belum menerima bantuan apa pun. “Semoga bantuan ini bermanfaat. Dan saya ucapkan banyak terima kasih atas bantuannya dari pihak English 1 Medan Ringroad,” katanya.

Ia menambahkan bahwa sejak banjir 27 November, bantuan yang masuk hari ini merupakan yang keempat dari berbagai lembaga dan masyarakat.

Warga biasanya mengungsi ke Masjid Al-Amin atau rumah tetangga yang tidak terdampak. Pada 28 November, warga bersama pihak kelurahan dan kecamatan sempat membuka dapur umum secara swadaya.

Safriadi berharap tidak ada lagi banjir serupa dan mengingatkan masyarakat agar tidak lagi membuang sampah ke sungai.

“Saya selaku kepala lingkungan, mewakili Kelurahan Petisah Tengah, mengingatkan pada warga-warga untuk tidak membuang sampah ke sungai, supaya jangan ada endapan di sungai dan menimbulkan kecilnya arus ruas sungai,” tuturnya.

Safriadi juga menambahkan, bahwa perbaikan jalan yang terputus dan penanganan rumah yang hanyut masih terus dikoordinasikan pihak lingkungan dengan Pemko Medan.

3. Sebagian warga mengungsi ke rumah keluarganya

English 1 Medan Ringroad menyerahkan bantuan kepada warga yang terdampak banjir (IDN Times/Indah Permata Sari)

Kebahagiaan terlihat dari seorang warga, Yusni, 61 tahun yang mengaku bantuan ini sangat membantu setelah aktivitasnya lumpuh total akibat banjir.

"Agak lega lah sedikit, dapat bantuan untuk sehari-hari. Dampak banjir ini memang buruk kali, ngapain pun gak bisa,” tutur Yusni yang tinggal bersama dua anak dan satu cucunya.

Akibat banjir parah itu, bagian dapur rumah Yusni jebol.

Dia memutuskan untuk mengungsi ke rumah keluarganya dan hingga kini ia mengaku belum mampu memperbaiki kerusakan rumahnya. “Belum ada dana. Pelan-pelan lah nanti dicari,” ucapnya dengan mata berkaca-kaca.

Yusni juga berharap adanya bantuan dari pemerintah, seperti kayu untuk dapat segera membantu dan memperbaiki rumah warga.

Editorial Team