3 Pasien Positif COVID-19 Simalungun Sembuh, Semuanya Lansia

Sementara Mixnon Andreas Simamora, selaku Sekretaris GTPP COVID19 Simalungun, mengaku saat gembira atas sembuhnya 2 lagi pasien COVID-19. Pihaknya merasa gembira karena 3 pasien COVID-19 sembuh umumnya usia lanjut, 2 orang berusia 75 tahun dan 1 orang 58 tahun. Rasa bangga kepada tim medis tak lupa ia sampaikan atas pelayanan prima yang dilakukan tim medis.

Adapun dua pasien yang sembuh atas nama Sahala Sianturi warga Perdagangan dan Ngatiyem warga Tanah Jawa. Sebelumnya menjalani perawatan di RSUD Perdagangan. Sebelumnya isteri Sahala Sianturi atas nama Nati Br Sinambela (75) juga sudah sembuh dari COVID-19. Dua pasien yang dinyatakan sembuh hari itu langsung mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Simalungun dan tim medis atas pelayanan kesehatan yang diberikan.

"Semangat yang luar biasa dari para medis membuat para pasien juga cepat sembuh. Oleh karenanya pihaknya berharap kepada masyarakat tidak ragu menerima mereka ini di lingkungan tempat tinggal masing-masing karena keduanya sudah sembuh," kata Mixnon.

Selain pasien sembuh, terbaru ada juga pasien positif COVID19. Data itu disampaikan Humas GTPP COVID19 Simalungun, Akmal Siregar dan Pelaksana Tugas (Plt) Kadis kesehatan Simalungun dr Lidya Saragih. Dijelaskan, data terbaru ini berdasarkan hasil pemeriksaan sampel COVID19 yang dilakukan oleh laboratorium klinik terpadu Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara (RS USU) Medan dengan surat yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara.

"Keduanya merupakan petugas atau tenaga medis, yang bekerja di lokasi yang berbeda. Petugas medis, umur 56 yang sudah di rawat di RS Rondahaim sejak tanggal 7 Mei 2020. Seorang lagi umur 35 tahun, sudah dirawat di Rumah Sakit Darurat Khusus (RSDK) COVID-19 di Batu 20, Kecamatan Panei," jelasnya.

Kadis Kesehatan menambahkan hasil koordinasi dengan dinas kesehatan provinsi Sumatera Utara, tenaga medis ini bukan penduduk Simalungun. Tapi tercatat sebagai penduduk KotaTebing Tinggi dan Kota Pematangsiantar, namun bekerja di Simalungun dan pengambilan swabnya dilakukan rumah sakit Simalungun, sehingga pencatatan penambahan COVID-19 di Simalungun, tidak lagi tercatat di daerah asal atau domisili yang bersangkutan," ucapnya.

"Kita harapkan masyarakat tetap tenang menjalankan protokol kesehatan. Berikan kami doa dan kepercayaan warga yang positif ini kami berikan pelayanan secara maksimal, " ucap dr Lidya Saragih.