Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
16 ABK berkebangsaan Myanmar diamankan oleh KKP (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Medan, IDN Times - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap 3 unit Kapal Ikan Asing (KIA) yang mencuri ikan di perairan Republik Indonesia tepatnya di Selat Malaka. Tiga kapal ikan asing itu masing-masing berbendera Malaysia dan dilengkapi dengan alat penangkap ikan yang ilegal seperti trawl (pukat harimau).

Berdasarkan penangkapan ini, sebanyak 16 anak buah kapal dan nahkoda ditahan sementara oleh KKP. Uniknya meskipun kapal berbendera Malaysia, namun mereka semua diidentifikasi merupakan warga negara Myanmar.

1. Tiga kapal yang ditangkap KKP berbendera Malaysia lengkap dengan alat penangkap ikan ilegal seperti trawl

Kapal berbendera Malaysia terbukti pakai trawl dan lewati perairan Indonesia (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP), Pung Nugroho Saksono mengungkap tangkapan KKP di Dermaga Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BP3) Medan, Kamis (5/12/2024). Ia menyebutkan bahwa sebanyak 3 kapal asing ilegal ditangkap oleh Kapal Pengawas Hiu 16 yang saat itu sedang melaksanakan patroli di Selat Malaka.

"3 tangkapan kapal berasal dari negara sahabat (Malaysia). 3 kapal tersebut kurang lebih kalau di dokumen ini hanya 60 GT tapi kalau saya lihat secara fisiknya ini mungkin sampai 100-an GT. Artinya mereka menggunakan trawl di wilayah perairan Republik Indonesia. Ini akan merusak ekosistem, terumbu karang, dan yang pasti ekologi kita terganggu," kata Pung Nugroho.

Atas tangkapan ini, Pung mengatakan bahwa KKP serius mengawal perairan Indonesia. Dalam hal ini mereka juga dibantu oleh TNI AL, Bakamla, Pol Air, dan aparat yang lain.

"24 jam kantor kami patroli. Kami juga punya pusdal (pusat kendali) di kantor pusat. Benda yang mengapung di laut bisa kita deteksi. Kami mengintai di sini. Sebetulnya kami juga kolaborasi dengan teman-teman dari Malaysia sekalipun, ada operasi Malindo (Malaysia-Indonesia), Ausindo (Australia-Indonesia). Artinya kerjasama luar negeri sudah ada," lanjutnya.

2. Meskipun kapal berbendera Malaysia, namun semua ABK berkebangsaan Myanmar

Editorial Team

Tonton lebih seru di